Mungkin anda jarang atau bahkan belum pernah mendengar sebelumnya
tentang penyakit ini. Thalasemia atau talasemia adalah salah satu penyakit
keturunan yang sangat berbahaya dan fatal akibatnya bila tidak segera mendapat
pertolongan medis, pasien yang mengidap thalasemia harus senantiasa untuk
melakukan transfusi darah setiap 2 atau 3 minggu tergantung dari tingkat
keparahannya. Transfusi dilakukan karena tubuh pasien sama sekali tidak dapat
memproduksi sel darah merah. Thalasemia dikenal dengan berbagai macam nama
seperti anemia cooley, anemia mediterania dan jaksch anemia.
Thalasemia pada dasarnya merupakan penyakit yang berhubungan dengan
darah manusia dimana ketika tubuh mulai membentuk hemoglobin yang tidak normal.
Jika ada sesuatu yang salah dalam tautan molekul hemoglobin dapat mengakibatkan
kerusakan sel darah merah yang pada ahirnya menyebabkan kekurangan darah yang
biasa dikenal dengan anemia. Hemoglobin sendiri terdiri dari dua macam protein
yaitu alpha globin dan beta globin. Dari sini kita sudah bisa menggolongkan
thalasemia menjadi alpha thalasemia dan beta thalasemia.
Alpha thalasemia pada umumnya dapat menyebabkan kematian pada bayi
yang belum lahir sedangkan beta thalasemia baru menyerang setelah beberapa
tahun setelah kelahirannya. Meskipun kematian pada janin bisa disebabkan oleh
berbagai macam hal, namun setiap orang tua hendaknya selalu waspada terhadap
berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.
Gejala
Thalasemia
Berikut ini beberapa gejala umum yang biasa ditemukan pada pasien
yang mengidap penyakit thalasemia.
·
Bentuk
tulang terlihat
·
Terlihat
seperti mengalami kelelahan
·
Tubuh
tidak dapat berkembang
·
Sesak
nafas akut
Karena ini adalah penyakit turunan maka setidaknya tidak perlu
menunggu gejala itu muncul bila memang orang tua memiliki riwayat dengan
thalasemia. Bagi orang tua yang hidup dengan thalasemia hendaknya segera
memeriksakan kondisi kesehatan anaknya karena bukan tidak
mungkin apa yang diidapnya sekarang menurun ke anak.
Penanganan
thalasemia
Setidaknya ada dua tingkatan yang perlu dilakukan para pasien agar
dapat bertahan hidup yaitu :
1. Transfusi darah
Seperti yang kami jelaskan di awal artikel ini bahwa transfusi darah diperlukan karena tubuh pasien tidak mampu untuk memproduksi sel darah merah, mengenai berapa kali harus dilakukan semua tergantung tingkat keparahan pasien tersebut. Namun umumnya untuk anak-anak sampai usia 8 tahun dibutuhkan transfusi darah setidaknya satu kali dalam sebulan. Bagi yang berumur 8 tahun ke atas bisa sampai 3 atau 4 kali dalam sebulan.
Seperti yang kami jelaskan di awal artikel ini bahwa transfusi darah diperlukan karena tubuh pasien tidak mampu untuk memproduksi sel darah merah, mengenai berapa kali harus dilakukan semua tergantung tingkat keparahan pasien tersebut. Namun umumnya untuk anak-anak sampai usia 8 tahun dibutuhkan transfusi darah setidaknya satu kali dalam sebulan. Bagi yang berumur 8 tahun ke atas bisa sampai 3 atau 4 kali dalam sebulan.
2. Terapi zat besi
Karena proses transfusi darah dapat mengakibatkan kadar zat besi yang berlebih maka diperlukan langkah untuk mengurangi zat besi tersebut guna menghindari kerusakan pada tuas jantung.
Karena proses transfusi darah dapat mengakibatkan kadar zat besi yang berlebih maka diperlukan langkah untuk mengurangi zat besi tersebut guna menghindari kerusakan pada tuas jantung.
Meskipun penyakit thalasemia belum bisa benar-benar untuk
disembuhkan bukan berarti pasien boleh berputus asa, teruslah berjuang dan
tetap semangat menjalani hidup karena penyakit yang kita derita bukan ahir dari
segalanya.