Empat pemuda tanggung tanpa ampun menggilir Melati (16). Salahsatu pelaku bahkan meminta jatah dua kali.
Kejadia yang menimpa warga Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur itu, berlangsung pada Rabu 12 Oktober 2016 lalu sekitar pukul 21.00 Wita.
Melati dipaksa melayani empat pemuda kampung sekaligus. Secara bergiliran SD (20), AL (20), NN (21), dan AR (21), menikmati kemolekan tubuh gadis cantik yang terpaksa putus sekolah tersebut.
Melati dikerjai di meja di sebuah bangunan kantin di areal Sekolah Dasar, yang juga ada di kawasan Palaran, Samarinda, Kaltim.
Setelah sempat berbulan-bulan kabur, akhirnya tiga orang perenggut kesucian Melati berhasil dibekuk anggota Polsekta Palaran, Minggu (5/2) hingga Senin (6/2) dini hari.
Sementara seorang lagi masih kabur dan tengah dicari polisi. Pemuda yang ditangkap polisi adalah AL, NN dan AR.
“Seorang pelaku (SD, Red) masih proses pengejaran kami,” tegas Kapolsekta Palaran Kompol Andrias Nurcahyo Wibowo, Rabu (8/2).
Informasi yang dihimpun, kejadian yang membuat Melati kehilangan kegadisannya itu berawal saat dia dihubungi SD, yang merupakan kenalannya.
Saat itu SD mengabarkan via telepon kepada Melati bahwa dia habis kecelakaan.
Saat itu SD minta dijenguk. “Karena memang kenal dan merasa teman lagi kecelakaan, mau saja korban (Melati, Red) menjenguk pelaku,” beber Kanit Reskrim Polsek Palaran Ipda Nody Ratak.
Tak sadar masuk perangkap, Melati pun datang ke kediaman SD, juga di kawasan Palaran.
“Saat korban datang, ternyata pelaku baik-baik saja. Akal-akalannya saja mengalami kecelakaan,” terang Nody.
Setelah itu korban diajak menemui tiga pelaku lain (AL, NN dan AR, Red) di tongkrongan mereka, di sekitar lapangan futsal,
Setelah bertemu dan mengobrol, akhirnya Melati pamit hendak pulang. Namun kunci motornya diambil salah seorang pelaku.
SD dan teman-temannya berjanji mengembalikan kunci motor asal Melati mau diajak ke bangunan sekolah, yang lokasinya tak jauh dari tempat tongkrongan mereka.
Jadilah Melati diajak ke bangunan kantin. Di sana SD yang pertama menggauli Melati. Setelah puas, giliran AL ambil bagian. Tak sampai di situ, usai AL maka datang NN yang menggagahi Melati.
Tak tanggung-tanggung, NN sempat dua kali “minta jatah” sebelum diakhiri AR. Setelah itu barulah Melati diperbolehkan pulang.
“Usai kejadian itu korban bercerita ke pacarnya. Karena terbakar emosi pacar korban mencari para pelaku dan sempat terjadi keributan di sekitar TKP,” kata Nody.
Dari situlah terbongkar ulah AL dan teman-temannya. Tahu kasusnya diadukan ke polisi, keempat pemuda kampung pun menghilang.
“Akhirnya kami dapat menangkap pelaku berinisial AR di kawasan Sungai Keledang. Dari situ kami dapat petunjuk lokasi dua pelaku lain (NN dan AR, Red) yang bersembunyi di daerah Penajam,” urai Nody.