Friday, December 16, 2016

Pengurusan Sertifikasi Guru Ladang Bisnis

 Geser ke kiri untuk menghapusPengurusan sertifikasi guru di Kabupaten Gorontalo menjadi ladang bisnis.
Pasalnya, persyaratan tambahan dalam pengurusan sertifikasi guru yang mewajibkan setiap guru untuk membuat resume buku bacaan justru dimanfaatkan para joki yang membuat resume buku bacaan itu untuk mendulang keuntungan.
Fakta di lapangan, kebanyakan para guru hanya memanfaatkan jasa seseorang yang bersedia untuk membuat resume tersebut dengan konsekwensi imbalan jasa.
Salah seorang yang sering kali menerima “orderan” resume ini saat diwawancarai Gorontalo Post mengaku, jika setiap kali ada pengurusan sertifikasi, cukup banyak guru-guru yang mendatanginya meminta dibuatkan resume buku bacaan masing-masing tiga buku sekaligus.
“Setiap guru biasa ba kase Rp 100 ribu sebagai imbalan untuk membuat resume buku bacaan. Sehari saya bisa menyelesaikan hingga beberapa orderan,”kata sumber yang engga namanya dikorankan.


Dirinya pun mengakui bahwa sebelumnya para guru membeli buku terlebih dahulu untuk kemudian diantarkan kepadanya dengan sudah disertai imbalan.
Parahnya lagi, setelah semua resume buku itu selesai, buku-buku ini tidak lagi diambil oleh para guru tersebut sehingga tertumpuk pada si penyedia jasa pembuatan resume ini.
Salah seorang guru yang biasa menggunakan jasa pembuat resume ini mengatakan, bahwa tambahan persyaratan ini terasa berat bagi para guru karena hal tersebut seringkali baru akan diumumkan ketika sudah mendekati batas pengumpulan berkas, sehingga mereka pun sudah tidak punya waktu lagi untuk mempersiapkan semuanya dan terpaksa harus membayar seseorang yang bersedia membantu.
“Daripada mengganggu kegiatan belajar mengajar, jadi kita harus mencari siapa saja yang bisa dibayar untuk mengerjakan resume buku bacaan itu,” ujar salah seorang guru yang juga tidak mau namanya disebutkan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Limboto, Ha. Meyke Mege, M.PD saat diwawancarai mengatakan, jika para guru disekolahnya sama sekali tidak pernah menggunakan jasa siapapun dalam hal ini.
“Disini kami sudah menyiapkan prosedur untuk melengkapi seluruh persyaratan dengan melibatkan tata usaha untuk menyediakan data-data pendukung sehingga saat tiba hari kepengurusan kami pun sudah siap dan akan mulai mengerjakannya disaat jam sekolah selesai dan tidak menutup kemungkinan kami mengerjakannya hingga larut malam” ujar seorang yang menjadi koordinator kepengurusan sertifikasi para guru di SMA Negeri 1 Limboto ini.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(DIKBUD) Kabupaten Gorontalo, Drs. Titianto Pauweni, M.Pd saat dikonfirmasi mengatakan, tujuan dari kebijakan menambahkan resume buku bacaan sebagai persyaratan pengurusan sertifikasi ini adalah untuk melestarikan budaya membaca di kalangan para guru yang dinilai mulai menurun.
“Ini sangat perlu untuk lebih menambah wawasan para guru agar lebih profesional dalam menjalani pekerjaan mereka sehingga bisa berdampak baik untuk kemajuan pendidikan. Terkait para guru hanya menyewa orang lain untuk membuat resume itu kami juga baru tahu dan nantinya akan kami telusuri kebenaranya di lapangan,”tutupnya.
Titianto sangat menyayangkan hal tersebut karena dirinya dan Bupati Kabupaten Gorontalo sangat mengharapkan para guru untuk tidak menjadikan hal ini sebagai beban melainkan sebuah gerakan untuk menghadapi perkembangan informasi yang begitu cepat sebagaimana yang pernah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia dalam gerakan Indonesia membaca.
“Para guru tidak diharuskan untuk membeli buku, bahan resume bisa didapat dari perpustakaan maupun internet, sebagian guru nantinya akan diuji apakah mereka menguasai resume tersebut atau tidak sebagai evaluasi dari kebijakan ini” ujarnya.
SUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/baca.berita.pengurusan-sertifikasi-guru-ladang-bisnis/2

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...