Jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan antara Manado Sulawesi Utara (SULUT) dengan Provinsi Gorontalo putus.
Ini setelah amblasnya jalan, tepatnya di Desa Huidumelito, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Selasa (13/12) sore kemarin.
Akibatnya, ratusan kendaraan roda empat mengular mencapai 1 kilometer.
Hingga berita ini dilansir, petugas masih memasang jembatan darurat di lokasi jalan yang amblas. Kendaraan berat seperti truk dan kontainer tak bisa melintas.
Informasi yang dihimpun Gorontalo Post (grup hargo.co.id) di lokasi kejadian, amblasnya jalan itu terjadi sekira pukul 15.30 wita.
Diketahui dari salah seorang warga yang kebetulan melintas di kawasan tersebut melihat kondisi jalan dengan lebar 6 meter itu telah amblas dengan kedalaman mencapai 3-4 meter.
Kondisi ini langsung dilaporkan kepada warga lain sehingga segera dilakukan antisipasi dengan memberikan tanda dari jarak hingga 20 meter dari kedua sisi jalan untuk menghindari kecelakaan lalu lintas bagi kendaraan yang melewati lokasi tersebut.
Sebab yang tersisa dari jalan itu hanya di pinggiran duicker atau gorong-gorong saja yang jaraknya sekitar 2 meter dan hanya bisa dilintasi sepeda motor, dan mobil berukuran kecil seperti angkot atau minibus.
Sementara mobil bus maupun truck hanya bisa mengantri, karena tidak ada jalan alternatif sementara lain melainkan kiri dan kanan jalan jurang dan gunung.
Rudi Husain warga setempat kepada awak koran ini mengungkapkan, sepekan sebelumnya jalan amblas, memang sudah terlihat keretakan diatas permukaan aspal.
Bahkan tiga hari lalu, warga sudah memasang palang di titik yang kondisi keretakan sudah membesar, dan mengalihkan arus lalu lintas ke bagian jalan yang belum mengalami keretakan.
Diduga karena hujan deras yang mengguyur wilayah Tomilito, kemarin, ditambah akses jalan tersebut berada dekat gunung dan tebing, maka terjadilah pengikisan air disamping plat duicker.
Alhasil, sesuai pantauan Gorontalo Post, jalan tersebut amblas lebar kurang lebih 80 CM membentang hingga ke badan jalan.
Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Gorontalo Ir. Romul Parewasi, M.Si ketika dikonfirmasi mengatakan, upaya yang dilakukan pihaknya untuk memperlancar kembali arus kendaraan baik dari arah Sulawesi Utara maupun dari arah Gorontalo yakni dengan memasang jembatan darurat yang disebut dengan Jembatan Bailey.
Jembatan itu dijelaskan Romul tipe portable, pre-fabrikasi, berjenis jembatan rangka.
“Insya Allah malam ini (tadi malam,red) proses pengerjaan jembatan darurat itu selesai, maka besok pagi (hari ini) arus kendaraan bisa normal kembali. Tergantung pula dari papan yang menjadi lantai jembatan itu juga kalau sudah ada,”kata Romul melalui sambungan telepon selulernya tadi malam.
Menurutnya, keberadaan jembatan bailey tersebut tidak sepenuhnya mampu memperlancar arus lalu lintas. Sebab Saat satu kendaraan melintas, moda transportasi lain dari arah berlawanan harus berhenti di ujung jembatan darurat.
Sistim buka-tutup ini diterapkan karena lebar jembatan hanya cukup untuk satu mobil atau minibus.
“Nanti kita akan liat bagaimana kondisi jalan yang putus itu untuk dilakukan perbaikan,”tutup Romul.
SUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/baca.berita.astaga-jalur-manado-gorontalo-putus/2