Arus lalu lintas di jalan trans Sulawesi, tepatnya di ruas jalan Desa Huidumelito, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara hingga Rabu (14/12), belum normal.
Meski sejumlah pihak terkait tengah membangun jembatan darurat pada lokasi jalan yang mengalami amblas, namun kemacetan di ruas jalan tersebut tak terhindarkan.
Jika pada Selasa (13/12), kemacetan mengular hingga 1 km. Kemarin, sejak pukul 14.00-16.00 Wita, kendaraan yang mengantri untuk bisa melalui jembatan darurat itu mencapai 2 km yang terbagi di dua arah berlawanan.
Salah satu mobil ambulance dari arah Bolmong Utara yang membawa pasien rujukan ke Kota Gorontalo terpaksa harus menunggu pembangunan jembatan darurat ini. Beberapa truk juga ternyata telah menunggu perbaikan jalan sejak Selasa lalu.
“Saya sudah antri dari hari Selasa, truk saya muatan barang elektronik saja, sehingga tidak khawatir akan busuk,” ungkap pria yang tak menyebutkan namanya ini. Hal yang sama juga disampaikan supir bus yang harus ikut dalam antrian sejak semalam bersama para penumpangnya.
Tak hanya itu, akibat mobil telah memenuhi badan jalan, motor yang ikut melintasi ruas jalan di Desa Huidumelito terpaksa harus melintas pada bahu jalan.
Bahkan, kondisi itu pun sempat memanas, disebabkan salah seorang pengendara motor harus melewati lumpur di bahu jalan akibat tak ada tempat untuk dilalui di jalan tersebut.
Namun, pembangunan jembatan darurat di lokasi terus dilaksanakan. Sekitar pukul 14.25 Wita, mobil dum truk dari Dinas PU Kabupaten Gorut tiba di lokasi menurunkan kayu yang akan dijadikan papan lintasan sebanyak 4 kubik.
Papan itu akan dipasang pada jembatan bailey yang telah dibangun Balai Jalan.
Para aparat TNI dan Polri bersama masyarakat bergotong royong membantu pemasangan papan lintasan itu, agar segera dapat dilalui.
Sekitar pukul 14.50 Wita, arus lalulintas mulai berjalan kembali, dengan sistem bergantian per 5 mobil dari masing-masing arah mulai dari mini bus hingga bus besar dengan catatan semua penumpang bus harus turun.
Diprediksi malam hari, jembatan darurat tersebut akan segera berfungsi karena tinggal menunggu timbunan material di masing-masing sisi jembatan yang nantinya akan dilalui.
Hingga pukul 16.00 Wita, antrian kendaraan seperti truk, tronton dan mobil pengangkut barang lainnya yang tonasenya di atas 5 ton masih dalam antrian dan malah mulai bertambah.
Namun demikian, petugas dari TNI dan Polri serta dibantu masyarakat terus berupaya mengatur arus lalulintas yang akan melewati jalan yang amblas tersebut.
Kadis PU Gorut, Roni Bumulo mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Balai Jalan terkait rusaknya jalan di Kecamatan Tomilito tersebut.
“Seperti saat ini kami menyiapkan bahan, yakni kayu untuk dijadikan dek pada jembatan bailey tersebut sebanyak 4 kubik,” ungkapnya.
Kedepan, kata Roni, pihakny a masih akan terus memantau dan berkoordinasi terkait upaya penanganan jalan rusak tersebut, agar arus lalulintas trans sulawesi kembali normal.
Di sisi lain, Kasubag Perusahaan Daerah Setda Gorut, Dumran Ahmad sedikit merasa khawatir dengan terputusnya arus lalulintas trans Sulawesi.
Pasalnya, stok elpiji di Gorontalo sebagaimana informasi yang diterimanya kosong, karena ada perbaikan depo di Pelabuhan Anggrek.
Pasalnya, stok elpiji di Gorontalo sebagaimana informasi yang diterimanya kosong, karena ada perbaikan depo di Pelabuhan Anggrek.
“Saat ini untuk mengisi kekosongan tersebut, elpiji diisi dari Kotamobagu. Namun dengan terputusnya arus lalulintas tentu akan sedikit mengalami keterlambatan,” ungkapnya.
Olehnya kata Dumran, pihaknya akan terus memantau perkembangan baik dari sisi ketersediaan elpiji di lapangan maupun arus lalulintas yang berpengaruh pada arus pengiriman barang.
SUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/baca.berita.akses-manado-gorontalo-belum-normal-antrian-kendaraan-mengular-hingga-2-km/2