Thursday, November 10, 2016

Kondisi Rumah Keluarga Darmawan dan Yolanda di Desa Bubeya, Kecamatan Suwawa, Bone Bolango Mendadak Ramai Karena Diteror Iblis Atau Wawalo




SUDAH seminggu terakhir rumah milik Darmawan Sulila (28) dan Yolanda Lapananda (25) di Desa Bubeya, Kecamatan Suwawa, Bone Bolango dibanjiri warga.
Dari teras rumah hingga di depan pagar.
Para warga yang berjubel itu diliputi rasa penasaran fenomena teror hantu yang melanda rumah Darmawan.

Jarum jam menunjukkan pukul 02.00 wita. Situasi di Desa Bubeya sudah cukup sepi.
Sebagian besar warga sudah terlelap. Namun di teras hingga depan rumah Darmawan Sulila dan Yolanda Lapananda masih sangat ramai.
Para warga yang datang dari berbagai penjuru wilayah itu sengaja bertahan, kendati udara dingin mulai terasa menusuk kulit. Ada yang dari wilayah sekitar Kecamatan Suwawa hingga dari Kota Gorontalo dan Limboto (Kabupaten Gorontalo).
Para warga itu sengaja berdatangan dan menanti dari sore hingga dini hari di depan rumah permanen berukuran sekitar 6 x 6 meter itu. Bahkan ada baru beranjak pulang setelah matahari terbit.

Aktivitas itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir hari. Bahkan uniknya, beberapa terakhir malah semakin bertambah ramai.
Selain kalangan warga, sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang saat pulang kantor ikut menyempatkan diri menyambangi rumah Darmawan.
“Ada itu setan? Boleh mo masuk…,” ucap sejumlah warga yang baru tiba di depan rumah Darmawan.
Antusiasnya warga yang datang silih berganti itu tak lepas dari fenomena yang dialami keluarga Darmawan-Yolanda pada 30 Oktober lalu.
Kala itu sekitar pukul 23.00 wita, Darmawan dan Yolanda hendak masuk ke kamar setelah menonton televisi di ruang tamu.
Begitu hendak berbaring, Darmawan langsung dibuat kaget bukan kepalang. Rasa kantuk seketika buyar setelah melihat tetesan/ceceran darah di kaca lemari pakaian dalam kamar, kain seprei serta pakaian putih milik anaknya yang terletak di atas tempat tidur.
“Saya dan istri kaget karena sudah ada darah di mana-mana. Padahal di dalam rumah tak ada yang masuk,” ucap Darmawan.
Selain melihat ceceran darah, Darmawan dan Yolanda juga mendapati keanehan lain di dalam kamar.
Keduanya melihat sebuah paku panjang dan gunting serta dua pisau dapur melayang-layang.
Dan selanjutnya pisau menancap sendirinya di dinding kamar dan lemari. Selain itu ada Darmawan dan Yolanda mendapati tanda bekas terbakar pada kain gorden jendela kamar.
“Pakaian yang sudah kami atur jadi berantakan ketika kami keluar kamar meski hanya sebentar,” kata Yolanda.
Awalnya, pasangan suami-istri beranak tiga tersebut tak menaruh kecurigaan berlebihan. Sebab, kejadian serupa pernah terjadi pada 2015 silam. Saat itu Darmawan dan Yolanda mendapati ceceran darah di kaca lemari pakaian.
Namun fenomena itu hanya muncul dua kali. Setelah itu tak lagi muncul.
“Jadi waktu awal muncul kembali kami kira hanya satu dua kali lantas hilang. Tapi sekarang ini terus muncul. Meski kami sudah bersihkan, besok malamnya muncul lagi,” ujar Darmawan dan Yolanda.
“Bahkan kali ini bukan hanya malam hari, tetapi siang hari juga terjadi. Di televisi (ruang tengah) juga kami lihat ada bercak darah berbau busuk,” sambung Darmawan.
Sejalan dengan munculnya fenomena tak lazim itu, salah seorang anak perempuan Darmawan dan Yolanda sering mengalami kerasukan.
“Beberapa kali anak saya kerasukan. Saya pun harus berkali-kali memanggil Pak Imam dan Pak Ustadz untuk meminta tolong menyembuhkan. Namun setelah didoa, besoknya kerasukan lagi,” tutur Darmawan.
Dua pekan mengalami fenomena tak lazim, Yolanda memutuskan mem-posting fenomena yang dialaminya di jejaring media sosial facebook.
Selain menyampaikan fenomena yang dialaminya, Yolanda turut menyertakan foto-foto bercak darah di kaca, kain seprei hingga pisau yang menancap di lemari.
“Kami sangat resah karena siang malam tidak bisa tidur,” ungkap Yolanda.
Langkah Yolanda mem-posting di facebook rupanya memantik rasa penasaran warga. Awalnya hanya beberapa warga yang datang untuk melihat fenomena yang dialami Darmawan dan Yolanda. Dan lambat laun, jumlah pengunjung yang datang makin bertambah ramai.
Pada Selasa (8/11) lalu, para warga yang datang semakin bertambah banyak.
Hal itu berlangsung sejak sore hari sekitar pukul 15.00 wita. Warga sengaja datang untuk sekadar melihat ataupun mengabadikan fenomena yang dialami keluarga Darmawan dan Yolanda.
Bahkan ada yang bertahan hingga tengah malam lantaran penasaran untuk melihat pisau ataupun paku yang melayang. Saking diliputi rasa penasaran, warga pun berjubel dari teras hinga halaman rumah bercat hijau putih itu.
Sayangnya meski telah menanti hingga dini hari tak satupun warga yang melihat fenomena dialami keluarga Darmawan-Yolanda.
“Penasaran juga setelah baca di facebook. Tapi ternyata saat kami datang, kami tak melihat apa-apa,” ujar Harun salah seorang warga asal Kecamatan Dungigi, Kota Gorontalo.

Di bagian lain, untuk menyikirkan fenomena “teror hantu”, keluarga Darmawan-Yolanda melakukan ritual doa rukiyah.
Bahkan ada yang sukarela melakukan ritual rukiyah. Dari hasil rukiyah yang dilakukan salah seorang pemuka agama, tergambar sosok mahluk halus yang diyakni menghuni rumah keluarga Darmawan-Yolanda.
Mahluk halus trsebut yang menyerupai monyet, bayi, seorang perempuan tanpa kepala, dan kepala berdarah.
Camat Suwawa Achril Babyonggo yang pada saat itu mengikuti ritual rukiyah mengaku bila kondisi rumah keluarga Darmawan dan Yolanda diganggu iblis.
“Dalam masyarakat Gorontalo dikenal dengan sebutan wawalo,” ucapnya
SUMBER BACAAN :http://hargo.co.id/baca.berita.horor-ada-rumah-berdarah-di-suwawa/4

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...