Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menilai, pengalihan kewenangan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari kabupaten/kota ke Pemprov Sulsel tidak perlu dimaknai terlalu ekstrim.
Sebab, bupati maupun walikota tetap bertindak sebagai penanggungjawab daerah, mewakili presiden.
“Pengalihan jangan ada yang ekstrim memaknai bahwa bupati maupun walikota tidak lagi bertanggungjawab setelah pengalihan ini. Sebab penanggungjawab di setiap daerah adalah bupati,” kata Syahrul Yasin Limpo saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (9/9/2016).
Menurut Syahrul Yasin Limpo, tugas semua stakeholder saat ini adalah, turut berperan meningkatkan mutu pendidikan di SMA. Sehingga lebih berkualitas dengan sarana yang lebih baik juga.
Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan, tugas gubernur adalah mengasistensi para bupati atau walikota untuk pengembangan pendidikan.
Terkait pengalihan aset fisik sekolah, Syahrul Yasin Limpo juga mengimbau agar tidak terlalu dipermasalahkan, sepanjang pengalihan itu sudah sesuai prosedur.
“Milik provinsi itu adalah milik kabupaten juga. Bagi saya itu tidak terlalu penting-penting amat, karena sama sama pemerintah,” pungkas Syahrul Yasin Limpo.
Sebab, bupati maupun walikota tetap bertindak sebagai penanggungjawab daerah, mewakili presiden.
“Pengalihan jangan ada yang ekstrim memaknai bahwa bupati maupun walikota tidak lagi bertanggungjawab setelah pengalihan ini. Sebab penanggungjawab di setiap daerah adalah bupati,” kata Syahrul Yasin Limpo saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (9/9/2016).
Menurut Syahrul Yasin Limpo, tugas semua stakeholder saat ini adalah, turut berperan meningkatkan mutu pendidikan di SMA. Sehingga lebih berkualitas dengan sarana yang lebih baik juga.
Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan, tugas gubernur adalah mengasistensi para bupati atau walikota untuk pengembangan pendidikan.
Terkait pengalihan aset fisik sekolah, Syahrul Yasin Limpo juga mengimbau agar tidak terlalu dipermasalahkan, sepanjang pengalihan itu sudah sesuai prosedur.
“Milik provinsi itu adalah milik kabupaten juga. Bagi saya itu tidak terlalu penting-penting amat, karena sama sama pemerintah,” pungkas Syahrul Yasin Limpo.