Kredit terhadap simpanan (LDR) di Gorontalo cukup tinggi. Hal ini karena Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2015 posisinya hanya Rp 4 triliun sedangkan kreditnya Rp 8,5 triliun, sehingga LDR mencapai 211 persen.
Menurut Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Akhmad Kosasih, kondisi itu menjadi fenomena menari di Gorontalo. "Tentunya bank-bank yang ikut menyalurkan kredit harus pinjam di kantor di luar provinsi Gorontalo, misal dari Manado atau Jakarta, karena dana-dana pinjaman antar kantor jadi dana-dana mahal, dan tentu jadi beban kredit," jelasnya, di Gorontalo, Selasa, (28/7).
Maka BI Gorontalo juga berupaya mengedukasi masyarakat agar menabung. "Kita harapkan kalau menabung dana-dananya masuk ke perbankan," tutur Kosasih.
Ia menambahkan, bila banyak dana masuk, maka perbankan pun mempunyai banyak peluang untuk menyalurkan pembiayaan. Sehingga tak perlu lagi bergantung pada bandar.