Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) mengatakan bahwa Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan 2015 sebagai preseden sangat buruk perjalanan sejarah Jakarta. Mereka menuding Pemprov DKI tidak bertanggung jawab.
Ketua DPP APKLI Ali Mahsun menilai para PKL dan UKM yang merupakan bagian dari rakyat Indonesia yang sedang berkreasi, ingin maju dan naik kelas usahanya, serta secara mandiri tanpa bantuan APBD DKI Jakarta menyelenggarakan PRJ Senayan 2015 bukan hanya tidak didukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Lebih dari itu, dituding tidak berizin dan lakukan pelanggaran.
“Spontan terjadi shok dan kegaduhan warnai para pedagang, pengunjung dan masyarakat Jakarta. Bahkan kegaduhan nasionalpun tak terelakkan karena selama seminggu terakhir hiasi berbagai media, baik cetak, online maupun elektronik,” ujarnya.
Menurutnya Ahok sangat tega dan kejam “membunuh” rakyatnya sendiri di PRJ Senayan dan memilih mendukung sepenuhnya PRJ Kemayoran. “Rakyat Ahok bukan disini, melainkan di PRJ Kemayoran,” katanya saat menutup secara resmi PRJ Senayan 2015, Jumat Malam (5/6).
Olehnyan itu ia menganggap ini adalah kecelakaan sejarah. PRJ Senayan laksana anak ayam kelaparan tak memiliki induk. Gaduh, gunda gulana, lapar dan sangat memiluhkan.
“Gubernur Ahok seharusnya yang beridiri disini buktikan diri miliki peduli dan komitmen kepada PKL dan UKM, bukan sebaliknya malah menteror PRJ Senayan dengan sangat kejam, menuding tak berizin atau ilegal, liar, tandingan,” tegasnya.
Ali hanya menyampaikan pesan ke PKL dan UKM agar tak perlu hiraukan apapun perlakuan Ahok dan terus berjualan, berusaha sebagai PKL dan UKM. “Ditangan kalianlah nasib dan masa depan ekonomi bangsa kita,” tutupnya,