Lelaki orientasinya seks terus. Sedang termenung, berpikir seks. Sedang di kantor juga berpikir seks. Juga saat sedang mandi, sedang di trotoar, lelaki tak letih berpikir seks. Wanita tidak demikian. Orientasi seks wanita pada cinta. Memberikan seksnya untuk cinta.Lelaki meminta cintanya untuk seks.
Itu sebab seks lelaki on terus hampir tak pernah off. Sedang seks wanita kadang on, kadang off. Sudah diungkap kalau seks lelaki selalu mau, namun belum tentu selalu bisa. Sebaliknya seks wanita senantiasa bisa, namun belum tentu selalu lagi mau.
Seks wanita tergantung suasana hati. Wanita bisa saja seks walau hatinya tidak sedang mood, dan seks tidak memberinya keindahan. Seks wanita membutuhkan cinta. Wanita tidak bisa seks dengan siapa saja. Sebaliknya dengan seks lelaki. Seks lelaki tak perlu suasana, belum tentu perlu cinta, mungkin terjepit pintu saja pun jadi.
Itu maka tidak setiap kegiatan seks memuaskan pihak wanita. Senantiasa bisa melakukan seks namun belum tentu menemukan orgasmus. Hanya bila pihak lelaki memahami kemauan wanitanya, seks yang diberikannya bisa mengantarkan sebingkis keindahan sebagaimana yang dirasakannya sendiri. Banyak kali wanita menganggap lelaki egois dalam hal seks, karena mau enaknya sendiri, mau puasnya sendiri. Statistik Kinsey mencatat, separuh dari kegiatan seks yang wanita lakukan, tidak memberinya kepuasan.
Sex begin in the kitchen, sudah diungkap,sindiran bagi kaum suami, yang melihat seks hanya bila ada di kamar tidur. Padahal bagi wanita seks sudah bisa dimulai di pantai bulan purnama, dengan membolak balik album kenangan, dengan sebuah sentuhan di teras rumah, saat makan malam berdua, atau kecupan ketika sedang di dapur. Suasana ini yang dikehendaki wanita, namun sering terabaikan, karena banyak lelaki tidak menyadarinya.
Semakin wanita merasakan ada suasana dalam kehidupan seksualnya, semakin mudah membawanya memasuki kegiatan seksnya. Hanya bila wanita berada dalam suasana yang diindahkannya, respons seksualnya menjadi memadai. Lelaki memerlukan respons seksual pasangan seksnya, supaya membuatnya bergairah. Lelaki butuh perasaan sudah menaklukkan, wanita butuh merasa ditaklukkan. Suasana semacam itulah yang mempermulus menuju perasaan indahnya seks itu.
