Wednesday, June 3, 2015

HADIRI HARLAH DI BARRU, BUKA PAMERAN BATU AKIK DI SOPPENG

Khofifah Indar Parawansa

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, hari ini akan memulai 'blusukan' ke Sulawesi Selatan. Kunjungan pertamanya adalah Kabupaten Barru, menghadiri hari lahir (Harlah) Muslimat NU ke-69 di alun-alaun Kabupaten Barru. Kepala Biro Humas Kemensos, Beny Setia Nugraha, melalui Staf Humas Kemensos, Yanie mengungkapkan bahwa rencananya, Mensos hadir di Kabupaten, Rabu 3 Juni 2015, pukul 08.45 Wita.

"Setelah di Kabupaten Barru, pukul 14.00 Wita, Mensos dijadwalkan membuka pameran kerajinan rakyat Kelompok Usaha Bersama (Kube) batu akik, di Baruga SLB Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng," ujar Yanie.

Pameran batu akik di Kabupaten Soppeng menarik, karena Soppeng menjadi salah satu penghasil batu mulia yang elok dan mempunya ciri khas yang unik dan banyak digandrungi. Salah satu batu mulia Soppeng yang sudah terkenal adalah batu Tampaning. Batu mulia ini ditemukan di daerah yang bernama Tampaning Kabupaten Soppeng.

Yanie menambahkan, setelah Soppeng, Khofifah akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Polewali Mandar, juga menghadiri hari lahir muslimat NU di Gedung Gabungan Dinas-Dinas Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. "Pukul 19.30 Wita menuju Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Ponpes Nadlatul Ulum Sarampu, Maros, dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan LKSA Ponpes Nadlatul Ulum," jelasnya.

Pada kunjungan di Sulsel dan Sulbar, Khofifah Indar Parawansa juga akan mengingatkan soal gizi buruk ibu hamil yang mempengaruhi generasi emas Indonesia 2045. Saat ini ada 32 juta balita dan yang terindikasi gizi buruk 5,4 juta. Sehingga, akan berpengaruh pada tumbuh kembang, baik fisik maupun intelektual. Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2020 sebagai generasi emas. Jika tidak didukung dengan gizi yang baik sangat potensial mengganggu tumbuh kembang fisik dan intelektual," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melalui rilis resminya.

Karena itu, mesti dilakukan upaya meningkatkan manajemen dan redistribusi gizi, serta sosialisasi pentingnya gizi yang baik kepada segenap lapisan masyarakat.Misalnya, bagi masyarakat yang tinggal di pantai mestinya tidak mengalami gizi buruk. Sebab, bisa mendapatkan asupan gizi yang baik dari protein ikan dan dilengkapi gizi-gizi lainnya.Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di pegunungan. Asupan gizi yang baik bisa didapatkan dari budidaya ikan tawar. Untuk mencapai kondisi tersebut, maka dibutuhkan pemahaman dan pendampingan." Dibutuhkan intervensi agar asukan gizi bagi ibu hamil bisa terpenuhi dengan baik yang didukung Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), serta adanya pendampingan bagi masyarakat menjadi penting,"katanya.

Jika bisa dilaksanakan dengan baik yang didukung oleh semua pihak, termasuk para bupati, walikota, gubernur serta pihak terkait lainnya bisa dipastikan kasus gizi buruk itu tidak terjadi. Kalau bisa dilaksanakan dengan baik, bisa dipastikan tidak ada lagi kasus gizi buruk menimpa masyarakat di negara yang dilimpahi kekayaan alam seperti Indonesia,"ujarnya.

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Program Keluarga Harapan (PKH) menyiapkan 8 persen bagi warga tidak mampu, termasuk ibu hamil dan balita agar mendapatkan asukan gizi yang baik dan cukup. Ibu hamil tidak mampu menjadi bagian dari 8 persen bisa mendapatkan Rp 1 juta, agar janin dan balitanya mendapatkan asupan gizi baik dan cukup, serta janin tidak Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)," tandasnya

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...