Sungguh malang menimpa keluarga pasangan, Indung dan Puang Aty. Kedua anaknya Nurhayati (8) dan Nurdin (5) ditemukan terapung di Sungai Baranti, Sidrap, Senin 1 Mei. Keduanya diduga terpeleset saat bersama ibunya yang menjemur gabah dipinggir Sungai Saddang. Kapolsek Duampanua Pinrang, AKP Muh Idris membenarkan, berdasarkan laporan, kedua bocah itu diduga terpeleset saat berada di pinggir sungai.
"Di daerah tempat yang diduga terjatuh ada bekas cakaran tangan di tanah. Diduga anak itu berusaha menggapai rumput yang ada dipinggir sungai saat terpeleset," ujar Idris di rumah duka, Desa Padalloang, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Selasa 2 Juni.
Menurut Idris, ibu korban tidak sadar jika kedua anaknya terpeleset ke dasar sungai sedalam 4 meter. Orang tuanya mengira kedua anaknya pergi bermain di rumah tetangga, sehingga tidak timbul kepanikan pada keluarga. "Namun menjelang malam, kedua anaknya tak kunjung kembali ke rumah, sehingga keluarga mencari," ujar Idris. Saat pencarian, disisi sungai ditemukan sepasang sandal yang digunakan bocah tersebut, sehingga pihak keluarga melakukan penyisiran sepanjang sungai.
Kedua anak itu, menurut dia, ditemukan di Baranti dalam keadaan terapung sekitar pukul Selasa, 2 Juni sekitar 08.00 Wita dan 12.00 Wita " Mayat Nurdin lebih dahulu ditemukan, lalau Nurhayati," katanya.
Kordinator Basarnas Pinrang, Ardianto Ardi mengatakan, kedua jenazah bocah itu ditemukan terapung di sungai Baranti. "Dia tersangkut pada sampah yang ada di sungai. Mayat ditemukan setelah dilakukan pencarian selama 12 jam karena terpeleset ke dasar sungai yang ada di depan rumahnya," katanya