Kasus kekerasan seksual yang semakin banyak menimpa anak-anak belakangan ini, membuat pemerintah mulai mewacanakan untuk menjadikan pendidikan seks sebagai salah satu mata pelajaran wajib di sekolah. Hal ini juga bertujuan agar siswa bisa mengatahui sejak dini terkait bahaya virus HIV/AIDS serta perlindungan diri dari penularan virus mematikan tersebut. Selain itu pendidikan seksual ini juga penting agar pelecehan seksual di sekolah tidak terus terulang.
Dilansir hsaidbenmar.blogspot.com, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun mengatakan nantinya pendidikan seksual akan dimasukan dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok). Dalam muatan lokal akan ada silabus terkait cara kerja reproduksi, penyebab, dan penyebaran virus HIV/AIDS serta perlindungan diri dari penularan HIV/AIDS. "Kami sedang siapkan dan rancang silabus itu. Kami lihat jam pelajaran di sekolah, kalau masih ada (waktu), kita masukkan," kata Lasro, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (5/6).
Lain halnya dengan Indonesia, semua sekolah dasar dan sekolah menengah di Inggris harus mengajarkan pendidikan seks dan juga hubungan. Komite Pendidikan Parlemen mengatakan mata pelajaran itu harus mendapat status wajib. "Anak-anak muda memiliki hak terhadap informasi untuk menjaga kesehatan dan keamanan mereka," kata ketua komite Graham Stuart.
Pendidikan seks yang dijadikan sebagai mata pelajaran wajib di sekolah umum adalah hal yang kontroversi, terutama di Indonesia. Ketika pendidikan seks dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah umum, yang menjadi masalah adalah pengajarnya, karena tidak semua ahli seksologi di Indonesia bisa mengajar. Sementara media yang sebenarnya berperan sebagai alat edukasi justru saat ini menjadi ancaman terhadap perilaku seks bebas. Maka dari itu, pemerintah perlu menjadikan pendidikan seks sebagai mata pelajaran wajib. Bagaimana menurut anda?