Komnas HAM diminta untuk memanggil Prabowo Subianto dan Mayjen Purnawirawan Kivlan Zein dalam kasus penghilangan paksa yang terjadi tahun 1997-1998.
Hal itu diungkapkan Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa karena
Keterangan mereka dianggap penting untuk menegakan keadilan bagi korban dan keluarga korban penculikan.
"Inilah momentum penting untuk mencari tahu kejelasan bagi keluarga korban penghilangan paksa," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar saat audiensi dengan Komnas HAM di kantor Komnas HAM, Jl. Latuharhary No 4b, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2014).
Haris menambahkan pernyataan Kivlan dan Prabowo sangat penting dan harus ditindaklanjuti. Apalagi, Prabowo merupakan salah satu sosok yang harus dimintai pertanggungjawaban. Sebab, sebagai mantan Danjen Kopassus, atasan Tim Mawar, Prabowo tidak bisa lepas dari tanggungjawab komando.
Selain itu, pengakuan Kivlan Zein yang mengetahui peristiwa penculikan dan penghilangan paksa 1997/1998 dan nasib korban yang hingga kini belum ditemukan juga harus ditindaklanjuti. Keterangannya dianggap penting sebagai petunjuk awal untuk mengetahui nasib dan kondisi ke 13 orang aktivis yang hilang.
"Untuk itu Komnas HAM harus segera memanggil Prabowo dan Kivlan. Karena mereka orang-orang yang mengetahui kasus ini," kata Haris.