Mutasi yang dilakukan Bupati Pangkep H Syamsuddin menggeser sedikitnya 57 orang pejabat eselon mulai II, III dan IV dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep. Mutasi itupula sekaligus pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Sruktural Eselon II,III dan IV.
Dua bulan sebelumnya Bupati Pangkep, H Syamsuddin A Hamid, juga melakukan mutasi di lingkup pejabat SKPD. Kali ini, pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat yang digeser berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Pangkep, Selasa (20/5) kemarin.
Mutasi kali ini, Buapti melantik 1 orang jabatan kepala Dinas, yaitu Kadis Catatan Sipil, yang juga merangkap sebagai PLT di RSUD Pangkep, H Mustari. Syamsuddin juga melantik 1 orang staf Ahli, Muhammad Suhufi, menjadi staf ahli bidang Narkoba, Pembinaan Generasi Muda dan Bencana Daerah Kabupaten Pangkep, yang sebelumnya menjabat sebagai, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Dalam pelantikan yang berlangsung selama 3 jam itu, mutasi dan pengangkatan 57 orang pejabat itu terdiri dari 46 orang jabatan satuan kerja dan 11 lainnya adalah Kepala Sekolah, dengan masing masing jabatan Eselon 1 dua orang, eselon II 13 orang dan eselon III sebanyak 31 orang.
Adapun beberapa pejabat Eselon yang di lantik yaitu, enam Kepala Bidang, 15 Kepala Seksi, 5 Kepala Sub Bagian, 2 Lurah, 2 Camat, Sekertaris BPMD, Sekertaris Pendapatan Daerah masing masing 1 orang, 3 Sekertaris Lurah, 2 orang Kepala Puskesmas,dan 1 orang staf Kecamatan.
H Syamsuddin A Hamid dalam sambutannya menegaskan, kalau pelantikan ini bertujuan untuk memperbaiki, kinerja seluruh jajaran pemerintahan agar bisa memberikan pelanyanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat.
Syamsuddin juga menegaskan kalau pejabat yang sudah terpilih supaya betul betul menjaga amanat yang di berikan dan jangan salah gunakan jabatan yang diberikan. "Jabatan ini merupakan amanah. Jangan pernah mengambil yang bukan hak kita, kalau ada rejeki itulah yang kita syukuri,"kata Syamsuddin.
Menurutnya, jabatan Kepala Sekolah sangat rentang dengan pengelolaan keuangan yang tentu berimbas pada penyalangunaannya. "Kita harus mengaca pada kejadian kejadian sebelumnya seperti banyaknya kepala sekolah yang terlibat dengan kasus penyala gunaan jabatan, korupsi dll, selama 4 tahun kita semua sudah bekerja dengan sekuat tenaga jadi jangan sampai ada hal-hal yang bisa merusak kinerja kita semua,"tandasnya.
Dua bulan sebelumnya Bupati Pangkep, H Syamsuddin A Hamid, juga melakukan mutasi di lingkup pejabat SKPD. Kali ini, pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat yang digeser berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Pangkep, Selasa (20/5) kemarin.
Mutasi kali ini, Buapti melantik 1 orang jabatan kepala Dinas, yaitu Kadis Catatan Sipil, yang juga merangkap sebagai PLT di RSUD Pangkep, H Mustari. Syamsuddin juga melantik 1 orang staf Ahli, Muhammad Suhufi, menjadi staf ahli bidang Narkoba, Pembinaan Generasi Muda dan Bencana Daerah Kabupaten Pangkep, yang sebelumnya menjabat sebagai, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Dalam pelantikan yang berlangsung selama 3 jam itu, mutasi dan pengangkatan 57 orang pejabat itu terdiri dari 46 orang jabatan satuan kerja dan 11 lainnya adalah Kepala Sekolah, dengan masing masing jabatan Eselon 1 dua orang, eselon II 13 orang dan eselon III sebanyak 31 orang.
Adapun beberapa pejabat Eselon yang di lantik yaitu, enam Kepala Bidang, 15 Kepala Seksi, 5 Kepala Sub Bagian, 2 Lurah, 2 Camat, Sekertaris BPMD, Sekertaris Pendapatan Daerah masing masing 1 orang, 3 Sekertaris Lurah, 2 orang Kepala Puskesmas,dan 1 orang staf Kecamatan.
H Syamsuddin A Hamid dalam sambutannya menegaskan, kalau pelantikan ini bertujuan untuk memperbaiki, kinerja seluruh jajaran pemerintahan agar bisa memberikan pelanyanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat.
Syamsuddin juga menegaskan kalau pejabat yang sudah terpilih supaya betul betul menjaga amanat yang di berikan dan jangan salah gunakan jabatan yang diberikan. "Jabatan ini merupakan amanah. Jangan pernah mengambil yang bukan hak kita, kalau ada rejeki itulah yang kita syukuri,"kata Syamsuddin.
Menurutnya, jabatan Kepala Sekolah sangat rentang dengan pengelolaan keuangan yang tentu berimbas pada penyalangunaannya. "Kita harus mengaca pada kejadian kejadian sebelumnya seperti banyaknya kepala sekolah yang terlibat dengan kasus penyala gunaan jabatan, korupsi dll, selama 4 tahun kita semua sudah bekerja dengan sekuat tenaga jadi jangan sampai ada hal-hal yang bisa merusak kinerja kita semua,"tandasnya.