Wednesday, April 30, 2014

Koalisi PDIP Terganjal Kursi Kabinet?



Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejauh ini masih berkoalisi dengan satu partai yakni Partai Nasdem. Meski disebut-sebut sudah berkomunikasi dengan partai lain, namun belum ada lagi partai yang berkoalisi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

"Sudah ketemu partainya tapi belum ketemu kesepakatannya," kata Jokowi di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/4/2014).

Menurut mantan Walikota Solo itu, partainya masih terus menjajaki partai lain, sebagai upaya membangun koalisi. Belum merapatnya partai lain dengan PDIP, karena belum tercapai kesamaan pandangan dan adanya permintaan kursi kabinet dari partai lain.

"Semua masih dalam proses. Ya banyak hal yang dibicarakan, misalnya ya itu (minta kursi kabinet)," ucap Jokowi mencontohkan.

Sejauh ini PDIP baru menyatakan secara resmi koalisi dengan Partai Nasdem pada 10 April lalu. Koalisi kedua partai dianggap karena memiliki visi misi yang sama.

Penyataan Ketua Partai NasDem Surya Paloh terkait koalisi dengan PDIP, diumumkan usai melakukan pertemuan tertutup dengan Joko Widodo dan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di kantor DPP partai NasDem.

Bergabungnya kedua partai politik tersebut menurut Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovanie, sebagai langkah sangat strategis. Karena PDIP akan memiliki tiket pencapresan yang utuh karena sudah ada dukungan dari Partai Nasdem.

"Tentunya hal itu akan membuat PDIP berada di posisi yang menguntungkan karena tidak perlu khawatir dan mudah di tekan-tekan partai-partai lain sebagai syarat koalisi," ujar Jeffrie Sabtu 12 April lalu.

"Tentu juga bagi partai Nasdem sangat strategis karena menjadi partner utama dari PDIP dalam pemilu Presiden 2014 ini," tandas Jeffrie

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...