Lonjakan harga sapi yang terjadi belakangan mempengaruhi permintaan akan sapi untuk kurban Hari Raya Idul Adha tahun ini. Menurut Humas Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya, Okto Hendri diperkirakan penurunan permintaan sapi berkisar antara sembilan hingga 10% dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun ini memang terlihat lesu. Kalau tahun sebelumnya sapi yang keluar sekitar 1.906 ekor, sekarang diperkirakan menjadi 1.600 atau 1.700 ekor. Mudah-mudahan bisa lebih dari itu," kata Hendri kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (11/10).
Hendri menuturkan di PD Dharma Jaya terdapat dua cara dalam menentukan harga beli sapi untuk kurban, yakni berdasar timbangan, dan berdasar taksiran. Disebutkan, baik berdasar timbangan maupun taksiran harga sapi mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu, sapi kurban dengan sistem timbangan dijual dengan harga 39.000 per kilogram, sementara untuk tahun ini sapi kurban dijual dengan harga 46.000 per kilogram.
"Ini untuk sapi dengan bobot kurang dari 500 kg. Sementara untuk sapi di atas 500 kg, itu sudah sapi super, harganya beda lagi sesuai dengan kondisi sapinya, ada yang sekitar Rp 80 juta," ungkapnya.
Hendri menyebutkan setiap tahunnya, PD Dharma Jaya menyediakan sekitar 3.000 ekor sapi. Jumlah tersebut sesuai dengan kapasitas kandang yang berada di daerah Cakung, Jakarta Timur. Sejak tujuh hari menjelang Hari Raya Idul Adha, atau Selasa (7/10) hingga Jumat (11/10) terdapat sekitar 1.000 ekor sapi yang terjual.
"Berdasar pengalaman tahun-tahun lalu pembeli semakin ramai saat H-1 sebelum Idul Adha. Selain menjual sapi per ekor, kami juga menyediakan jasa sembelih dan jasa pemotongan," jelas Hendri.