Thursday, May 16, 2013

Jauhi Degradasi



Dibayangi putus asa, Paolo Di Canio akan mengantar anak asuhnya ke Villa Park melawan Aston Villa dini hari nanti. Duel ini penting sebagai modal bertahan di Premier League musim depan. Dua puluh sembilan hari menduduki kursi pelatih Sunderland sejak awal April, Di Canio yang dikenal periang cukup sukses mendongkrak kinerja tim. Arsitek asal Italia memenangkan dua dari tiga laga yang dimainkan. Sunderland unggul 3-0 atas Newcastle United dan menang tipis 1-0 dari Everton lewat gol Stephane di masa injury time. Kemenangan-kemenangan itu pun dirayakan sang pelatih dengan perayaan unik seperti kala masih bermain. Kucing Hitam--sebutan Sunderland--sementara di urutan 15. Poin 37 yang dikumpulkan sama dengan Newcastle, tetapi selisih gol dan kebobolan Sunderland lebih baik. "Jika kami menang dari game ini, kami akan bertahan. Ini bukan matematika, tetapi dengan 40 poin, Anda akan bertahan. Pada saat ini kami lebih memilih menjaga konsentrasi dan fokus mendapatkan tiga poin," ujar Di Canio pada AP, Minggu, 28 April. Ada niat menarik dikatakan Di Canio. Andai Sunderland sukses menjauhi degradasi musim ini, dia yang tak pandai berenang berjanji akan berjalan di atas air. "Saya tidak bisa berenang. Tetapi jika kami bertahan, saya akan menyelam di laut untuk tahu apakah saya bisa berjalan di atas air,'' ujarnya dikutip Daily Star. Sementara Aston Villa tepat berada di atas zona degradasi, dua poin lebih baik dari Wigan Athletic. Villa berada di tempat yang salah ketika tunduk 0-3 di Old Trafford pas saat Manchester United membungkus gelar liga ke-20 mereka. Kekalahan yang sekaligus menunjukkan kelemahan lini belakang pasukan Paul Lambert. Kalah telak dari Setan Merah merupakan kali kelima Villa dibuat malu oleh kebobolan tiga gol musim ini. Sebuah catatan buruk, tetapi Lambert tetap yakin timnya akan berada di atas kasta tertinggi kompetisi sepak bola Inggris musim depan. "Ada tiga poin di dalamnya. Jika kami menang (lawan Sunderland, red), itu membawa kami ke permainan semula. Masalahnya adalah kami bermain cukup baik dan kami menciptakan peluang. Ini akan berbeda jika kami tidak bermain baik dan juga tidak menciptakan peluang," ujar Lambert. Di lini depan, Villa terus berharap pada sosok Christian Benteke. Striker 22 tahun asal Belgia sudah menyumbang 15 dari 36 gol liga Villa. Walau begitu, ekspektasi tuan rumah untuk dia seharusnya tidak melebihi batas karena Benteke juga gagal mencetak gol dalam dua pertandingan terakhir. Bagusnya karena Villa punya modal positif dari pertemuan pertama dahulu di Stadion of Light pada 3 November. Waktu itu, gol tunggal Gabriel Agbonhalor di menit ke-57 memenangkan Villa. Selain Benteke, Villa masih punya Gabby Agbonlahor atau Andi Weimann yang juga punya kans menjadi pahlawan tim beberapa pekan ke depan saat bertemu Norwich, Chelsea, dan Wigan. Kurangnya sumbangsih para bomber memang masih menjadi masalah pribadi Villa yang belum bisa dipecahkan. Meski begitu, mantan pemain Villa, Kevin Phillips, tetap yakin para striker tim bakal berbuat lebih di sisa musim ini. "Saya menonton Christian di televisi beberapa kali, kemudian saya datang untuk menonton dia di Villa Park. Ada harapan yang lebih baik untuk pemain seperti dia," tutur Kevin di laman resmi klub.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...