a. Ketidaksamaan Sisi Segitiga
Ketidaksamaan
segitga memiliki dua sifat yang menentukan apakah segitiga tersebut bisa
dilukis atau tidak.
Sifat 1
ketidaksamaan segitiga
“Jumlah
panjang dua sisi segitiga lebih dari sisi yang lainnya”.
Contoh
sifat 1:
Dari
gambar ΔABC di
atas diketahui panjang AB = 3 cm, BC = 2 cm, dan AC = 3 cm. Berdasarkan sifat 1
di atas maka berlaku hubungan:
AB + BC
> AC => 3 + 2 > 3
AB + AC
> DC => 3 + 3 > 2
AC + BC
> AB => 3 + 2 > 3
Sifat 2
ketidaksamaan segitiga
“Selisih
panjang dua sisi segitiga kurang dari panjang sisi lainnya”
Coba
anda perhatikan kembali gambar segitiga ABC di atas. Berdasarkan sifat 2 maka
berlaku hubungan:
AB - BC < AB => 3 - 2 <
3
AB - AC < BC => 3 - 3 <
2
AC - BC < AB => 3 - 2 <
3
b. Hubungan Sudut dan Segitiga
Untuk
mengetahui hubungan sudut dan sisi pada segitiga, perhatikanlah Gambar ΔABC di
atas.
- Ukur panjang sisi-sisi ΔABC, yaitu a, b, dan c. Kemudian urutkan hasilnya dari yang terpendek. Urutannya adalah a, b, dan c.
- Ukur besarnya sudut-sudut ΔABC, yaitu ∠A, ∠B, dan ∠C. Kemudian urutkan hasilnya mulai dari yang terkecil urutannya adalah ∠A, ∠B, dan ∠C.
Sekarang
coba Anda perhatikan:
∠A berhadapan dengan sisi a, ∠B berhadapan dengan sisi b dan ∠C berhadapan dengan sisi c.
Jadi kesimpulannya adalah:
“Sebuah
segitiga, ukuran sudut terkecil berhadapan dengan ukuran sisi terpendek, dan ukuran
sudut terbesar berhadapan dengan sisi terpanjang”
c. Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar
Segitiga
Sudut
dalam suatu segitiga adalah sudut yang berada di dalam segitiga, sedangkan
sudut luar suatu segitiga adalah sudut pelurus dari sudut dalam segitiga
tersebut. Untuk mengetahui hubungan antara sudut dalam dengan sudut luar, perhatikan
dan simaklah dengan baik uraian di bawah ini.
Perhatikan
di atas, ∠PQR
adalah salah satu sudut dalam ∠PQR. ∠PQR berpelurus dengan ∠PQT, maka ∠PQT merupakan sudut luar ΔPQR, demikian
juga ∠RSP berpelurus dengan ∠QPR, dan ∠PRU berpelurus dengan ∠PRQ, maka ∠SPR dan ∠PRU juga disebut sudut luar ΔPQR.
Perhatikanlah
kembali di atas, pada gambar titik S ada di perpanjangan QP sehingga QS adalah
garis lurus dan ∠QPR dan
∠SPR paling berpelurus. Hal ini
dapat dituliskan
∠QPR + ∠SPR = 180° =>>
∠SPR = 180o – ∠QPR ... (1)
∠QPR, ∠PRQ, dan ∠PQR sudut-sudut dalam ΔPQR,
maka
∠QPR + ∠PQR + ∠PRQ = 180° =>>
∠PRQ + ∠PQR = 180o – ∠QPR ... (2)
Persamaan
(1) sama dengan persamaan (2), sehingga ∠SPR = ∠PRQ + ∠PQR.
Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa:
“Sudut
luar dari salah satu sudut dalam segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam yang
lainnya”.