Monday, April 29, 2013

Menkes: Jumlah Dokter di Indonesia Sudah Cukup, Tapi Belum Rata


Menkes (dok: detikHealth)


Selama ini kualitas pelayanan dokter sebagai tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien sudah dinilai cukup baik. Namun ditegaskan oleh Menteri Kesehatan RI, bahwa penugasannya belum rata ke seluruh Indonesia.

"Tenaga dokter di Indonesia sudah bisa dibilang cukup, yaitu 33 per 100.000 penduduk. Sedangkan aturan yang ditetapkan oleh WHO untuk jumlah tenaga dokter adalah 40 per 100.000 penduduk," ujar Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH, pada acara Peresmian Gedung Kantor Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan memperingati sewindu KKI di Gedung KKI, Jl. Cik Ditiro No 6, Menteng, Jakarta, pada Senin (29/4/2013).

Ditegaskan oleh Menteri Kesehatan, jumlah ini masih belum rata. Mayoritas jumlah dokter ini hanya mengisi tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit di daerah perkotaan. Tetapi di puskesmas tingkat desa jumlahnya masih kurang memadai.

"Masyarakat desa juga butuh dokter spesialis. Jangankan dokter spesialis, jumlah dokter umum saja masih langka. Hal seperti ini sangat disayangkan," lanjut dr Nafsiah.

Permasalahan ini menurut dr Nafsiah terletak pada kurangnya proses belajar saat para dokter masih menempuh pendidikan kedokteran. Dokter-dokter ini belum bisa dan belum siap untuk mandiri ditempatkan di pelosok Indonesia.

Hal ini mengakibatkan pelayanan kesehatan, khususnya tenaga spesialis belum bisa didapatkan oleh masyarakat pelosok.

"Jika memang ingin berprofesi sebagai dokter, seharusnya sejak masih menempuh pendidikan jiwa mengabdinya sudah ditanamkan. Sehingga saat sudah menjadi dokter nanti bisa langsung terjun ke masyarakat," ungkap dr Nafsiah
.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...