Edhan!! Pergoki Ibu Bercinta, Anak Dihajar Selingkuhan

 Pergoki orangtua sedang berbuat mesum, Wa (12) babak belur. Ia kemudian dipukuli oleh selingkuhan orangtuanya. Tindak kekerasan itu berhenti setelah Wa berhasil kabur dari rumah dan kemudian diselamatkan oleh warga.
Dianggap membahayakan keselamatan remaja laki-laki tersebut warga memilih kasus tersebut diserahkan ke polisi. Untuk menguatkan laporan, warga membawa Wa ke RS Budi Kemuliaan (RSBK) untuk divisum.
Saat diperiksa sangat terlihat jelas bekas kekerasan yang dialami Wa tersebut. Kedua tangannya luka memar karena dipukul dengan gergaji oleh selingkuhan ibunya.
Diceritakan Wa, sebetulnya orangtuanya itu sudah lama tinggal satu rumah dengan laki-laki yang memukulinya itu. Sekitar empat bulanan.
Tapi selama ini ia tidak mengetahui jika laki-laki tersebut adalah selingkuhan orangtuanya. Ia menganggapnya sebagai paman. Pasalnya, lanjut Wa, ibunya mengenalkannya padanya bahwa laki-laki yang tak ia ketahui namanya itu adalah kakak ibunya.
Sehingga ia tak menaroh curiga dan mengizinkannya tinggal satu rumah dengan mereka.
Nah, pada Minggu (14/4) dinihari, tanpa disengaja ia memergoki ibunya tersebut sedang asik berhubungan layaknya suami istri dengan ‘pamannya” itu. Merasa terganggu pamannya tersebut naik pitam. Ia lalu memukuli Wa dengan gergaji tangan. Wa juga digampar.
Ditelantarkan
Salah seorang warga yang turut mengantarkan Wa visum ke RSBK mengungkapkan, mereka melihat selama tinggal di Perumahan Happy Garden, Lubukbaja, Wa ditelantarkan oleh orangtuanya. Wa tidak diperhatikan. “Kalau tak pulang pun dia ke rumah tak bakal dicari orangtuanya,” katanya.
Bahkan, tambah tetangga Wa, bocah ini lebih banyak tinggal di salah satu tempat biliard di kawasan tersebut. Wa pun sudah menganggap pemilik biliard sebagai bapak angkat. “Dia bantu orang itu. Kalau kita lihat dia lebih banyak tidur di tempat biliard,” ungkap warga lagi.
Mereka pun mengutuk tindakan kekerasan yang didapatkan Wa dari selingkuhan ibunya tersebut. “Udah ibunya embat, anaknya disikat pula,” Ujar warga lainnya kesal.
Selain itu informasi yang didapatkan warga, Wa, terdiri dari empat orang bersaudara. Namun, hanya Wa yang tinggal bersama ibunya tersebut