Anggaran Kementerian Pendidikan, yang sempat dibintangi oleh Kementerian Keuangan, ternyata menyebabkan molornya persiapan ujian nasional. Menurut anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, Teuku Ramli Zakaria, ada beberapa langkah persiapan ujian nasional yang terlambat, antara lain sosialisasi ujian nasional.
"Tahun lalu, sosialisasi ke Dinas Pendidikan sudah dimulai pada November, tapi tahun ini karena tidak ada dana, baru dimulai Februari dan Maret 2013," kata Ramli ketika dihubungi Kamis, 18 April 2013. Menurut dia, bahkan sosialisasi kali ini tidak dibiayai oleh Kementerian, melainkan menggunakan anggaran dinas sendiri. Begitu juga tahap-tahap selanjutnya, tapi dia enggan menyebutkan.
Ihwal pelelangan, Ramli mengaku tidak tahu karena pihak yang berwenang lebih ke Badan Pengembangan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan. Untuk percetakan, kata Ramli, standar operasionalnya memang tidak boleh lebih dari satu bulan.
"Kalau naskah terlalu lama di percetakan, takutnya bocor," kata Ramli. Pemenang tender tidak hanya mengerjakan proses percetakan tetapi juga pendistribusian ke daerah-daerah. Naskah ujian SMA seharusnya sudah dikirimkan paling lambat H-3, sedangkan untuk SMP H-7 dari waktu pelaksanaan.
Ramli menuturkan, saat ini yang lebih diutamakan bagaimana Ujian Nasional bisa berjalan dengan lancar. "Prinsipnya semua harus berupaya keras agar anak-anak tidak dirugikan dengan keterlambatan ini," ucap Ramli.
