Saat ada suatu masalah dalam kehidupan kita, sebenarnya besarnya masalah tersebut sangat bergantung pada diri kita. Apabila ada 2 orang individu mengalami suatu masalah yang sama, salah seorang dari mereka mengakui bahwa itu adalah masalah yang berat, namun bisa saja salah seorang lainnya mengatakan itu adalah masalah biasa atau bahkan itu adalah masalah yang ringan.
Sesekali, coba Anda taburkan segenggam penuh kopi kedalam secangkir air lalu anda minum. Pahit bukan? Lalu ambilah segenggam kopi lagi dan Anda taburkan di telaga, kemudian bandingkan rasanya! Maka Anda sekarang akan mendapati air yang segar dan bahkan tidak pahit sama sekali.
Sahabat, pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam kopi tadi, tidak lebih dan tidak kurang. Wadah yang kita miliki, yaitu hati dan perasaan kita adalah yang menentukan rasa pahit yang kita rasakan.
Jangan jadikan hati kita sebagai gelas, tetapi buatlah hati ini seperti telaga yang mampu menampung segala kepahitan hingga menjadi tidak terasa dan tidak mempengaruhi kesegaran dan kedamaian kita.
Marilah kita belajar dan berusaha terus-menerus. Mari kita latih agar hati kita menjadi seluas telaga agar segala pahitnya kehidupan dapat kita ubah menjadi kedamaian dan kebahagiaan.
Taruhlah setiap masalah dalam genggaman tangan. Besarkan dan kuatkan hati ini untuk menerima dan bertahan dalam setiap hantaman masalah kehidupan, dan tersenyumlah untuk mengubah pahitnya kehidupan menjadi kedamaian dan kebahagiaan.