Berbicara mengenai membangun integritas, berikut ini ada sebuah cerita tentang seleksi atau fit and proper test terhadap calon sopir.
Ada seorang pengusaha kaya yang ingin merekrut seorang sopir. Namun, kali ini ia tidak ingin merekrut sembarang orang. Karena sopir ini akan mengemban tugas dengan tanggung jawab yang besar menyangkut nyawa dirinya sekaligus penumpangnya.
Alhasil, dari lowongan yang dibuka ada 3 orang pelamar yang siap untuk diwawancara. Masing-masing dari mereka diberi pertanyaan sebagai berikut:
“Bayangkan! Anda sedang mengantar saya ke sebuah pertemuan penting. Kita terlambat. Rute yang paling cepat harus melewati jalan yang sangat berbahaya. Ngarai yang berkelok-kelok dengan jurang ribuan kaki dalamnya disebelah kanan jalan. Saya menawari Anda bonus 1000 Dollar jika kita bisa tiba tepat waktu. Dengan kecepatan 100Km/Jam, seberapa dekat Anda dengan tepi jurang itu?”
Calon sopir pertama berpikir sejenak dan kemudian menjawab, “Tiga puluh centimeter.”
Calon sopir kedua berpikir lebih lama lalu menjawab, “Lima belas centimeter.”
Calon sopir ketiga tanpa ragu menjawab, “Saya akan berkendara sejauh mungkin dari tepi jurang tersebut.” Akhirnya ia yang berhasil memperoleh pekerjaan tersebut.
Cerita tersebut memberikan gambaran kepada kita mengenai pentingnya Integritas, dimana pekerjaan yang kita lakukan berdasarkan tingkat kebutuhan dan kualitas. Seseorang yang memiliki integritas tinggi tidak akan mau dibatasi oleh sesuatu yang melemahkan pergerakannya. Mereka akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk pekerjaannya.
Lalu saat ini, mari kita bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana sesungguhnya dan sebenarnya integritas saya?”