Sunday, April 19, 2015

Keputusan Menpora Rusak Mental Pemain

Pembekuan PSSI oleh Menpora membawa kekhawatiran besar bagi pelaku-pelaku olahraga kulit bundar. Kekhawatiran utama adalah semakin kacau atau terhentinya kompetisi reguler karena keputusan tersebut.
Jika sampai kompetisi seperti QNB League, Divisi Utama dan kompetisi lain terhenti, maka bakal menjadi bencana bagi semua pihak. Pelatih, pemain, bahkan klub harus mengalami kerugian karena tidak ada aktivitas sekaligus sumber ekonomi.
Kendati dalam suratnya Menpora menyatakan kompetisi tetap berjalan, namun kekhawatiran tetap tak bisa dihindari. "Pasti khawatir sekali. Nasib kami semua kan dari rutinitas kompetisi. Bisa dibayangkan kalau misalnya sampai terhenti total," kata Suharno, Pelatih Arema Cronus di Malang, Minggu (19/04/2015)
"Saya sangat berharap kompetisi terus berjalan, terlepas situasi kurang bagus antara pemerintah dan PSSI. Sekarang saja mental pemain sudah rusak, masak mau diperparah lagi dengan menghentikan kompetisi," sebut pelatih bertubuh subur ini.
Walau begitu, Suharno enggan bereaksi berlebihan dan pilih menunggu perkembangan situasi selanjutnya. "Tentunya Menpora dan PSSI tak ingin situasi sepakbola terus memburuk. Kita tunggu saja perkembangannya, semoga menggembirakan," tandasnya.
Dalam hal ini, pelatih tak memiliki pilihan lain kecuali tetap konsentrasi ke tim walau kondisinya kurang memadai. Persela Lamongan misalnya, tetap menjalani laga ujicoba kontra PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta di Yogyakarta.
Dihubungi melalui seluler, Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto menyampaikan harapannya agar kompetisi tak terpengaruh keputusan pembekuan PSSI. "Sebenarnya ini bukan ranah kami sebagai pelatih, tapi semua pesepakbola memiliki harapan," tuturnya.
"Kami berharap semua masalah bisa terselesaikan, pelatih dan pemain serta pihak klub juga bisa terus menjalani rutinitas liga. Kami hanya bisa berharap dan berdoa, untuk proses menyelesaiannya ada yang menangani sendiri. Saya sebagai pelatih tetap fokus pada tim," demikian uraian Didik.
Didik juga meyakini ada tanda tanya sekaligus kekhawatiran yang dirasakan pemain terkait situasi sepakbola belakangan ini. Namun, sekali lagi, "Tugas kami adalah berupaya fokus dan mencoba tak berpikir macam-macam dulu. Semoga ada solusi terbaik nantinya," paparnya.