Tidak ada jalur patahan gempa, Candi Borobudur dinilai memiliki keamanan yang tinggi jika terjadi gempa bumi. Namun, Borobudur yang terletak di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, tak lepas dari bencana alam lain yakni hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
"Borobudur aman untuk gempa bumi, karena agak jauh dari jalur patahan gempa. Kemungkinan kerusakan akibat gempa bumi kecil," kata Kepala Balai Konservasi Candi Borobudur, Marsis Sutopo, dalam lokakarya pelatihan Sub-Regional tentang Siaga Risiko Bencana dan Manajemen di Royal Hotel Ambarukmo, Yogyakarta, Senin (28/10/2013).
Sebanyak 50 peserta dari delapan negara mulai dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam, mengikuti lokakarya itu. Para ahli internasional dan staf dari The World Hearitage Centre dan Kantor UNESCO wilayah Asia Tengara turut hadir di acara yang akan berakhir pada 1 November itu.
"Tapi untuk bencana Gunung Merapi nanti dulu, Borobudur selalu terkena hujan abu vulkanik jika Merapi batuk," imbuhnya.
Candi Borobudur selalu terkena dampak peristiwa bencana alam Gunung Merapi, seperti pada erupsi 2010 yang menewaskan banyak orang. "Hujan abu paling parah itu saat erupsi 2010 lalu. Kita terus lakukan recovery dan perawatan terus secara berkala," katanya.
Candi Borobudur dinilai bukan hanya milik Indonesia saja, tetapi warisan budaya dunia yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Dia berharap, siapa pun harus menjaga Candi Borobudur dari kerusakan, baik oleh faktor alam seperti bencana maupun ulah jahil manusia.
"Setelah kita bersihkan, kita rawat terus, ada yang mengawasi dari UNESCO. Dua hari lalu dari Jerman melakukan penelitian di Borobudur," imbuhnya.