Rasa penasaran jadi kerikil dalam pikiran, seperti apa sosok wanita bernama Merry Amril (25) yang dituding istri komedian Daus Mini, Yunita Lestari.
Pertama bertatapan, sosok wanita sederhana mengenakan kemeja putih dan jins. Dipadu padan bandana mengikat rambut panjangnya. “Sebenarnya rambut aku gak lurus mas,” kata Merry. Namun, wanita yang punya kulit eksotis ini tak mau dipanggil Merry.
“Uni aja ya panggil aku. Kalau Neng kan orang Sunda. Aku kan keturunan Padang,” katanya. Dia ingin suasana lebih akrab.
Gaya bicara dan pemilihan kata-katanya ada yang berbeda dibandingkan penyanyi dangdut kebanyakan. Maklum saja, Uni adalah seorang mahasiswi semester 7 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Hubungan Internasional di Universitas Moestopo.
Berbicara karier menyanyi, wanita single beranak satu ini membeberkan kesukaannya terhadap musik sejak kecil. Tak hanya itu, kontes model, paduan suara, olah raga, hingga lomba Musabaqah Tilawatil Quran (lomba membaca Alquran) dan pernah meraih peringkat satu.
Kesukaannya terhadap tarik suara membuatnya ingin selalu mendapatkan panggung.
“Aku senang banget nyanyi, walau gak dibayar aku ditampilkan di depan orang banyak untuk nyanyi senang banget,” katanya.
Menginjak profesional, awalnya ia menjalani proses nyanyi di acara-acara hingga kawinan saat nginjak SMP. “Dulu aku masih dibayar Rp90 ribu,” katanya.
“Terus mulai ikut festival besar, ikut Pop Singer se-Jabotabek di Bulungan (Jakarta Selatan). Terus lomba karaoke juara satu, juara dua, juara tiga, harapan satu itu semua pernah aku lewatin,” ujarnya.
Perlombaan menyanyi yang diikutinya selalu melantunkan lagu-lagu pop. Bukan berarti Uni tak bisa menyanyi dangdut. Piawai melagukan ayat-ayat suci Alquran membuat cengkoknya bisa menampilkan lagu melayu dan dangdut.
Ia tak mengira bisa masuk dapur rekaman. Musisi Nawawi yang dikenal pencipta lagu “Cinta Karet” adalah orang yang paling berjasa membawa Uni memperoleh single.
Uni beruntung diberi tiga single untuk masuk album kompilasi yang diterbitkan oleh Atlanta Record. Tiga single itu adalah "Kucing Garong Ikan", "Poligami", dan "BBM (Bobo Bobo Mesra)". “Setelah itu saya rilis single ‘Pacaran Lagi’ ciptaan Doni Alen,” cerita dia.
Di antara keempat single itu, single “Kucing Garong Ikan” cukup lumayan gaungnya, hingga Uni mendapat kontrak dari Gudang Garam dan Mitsubishi hingga dua tahun lalu.
Uni sejak dua tahun lalu dikontrak Nagaswara, kini ia mempromosikan single terbaru dengan sentuhan koplo berjudul “Jangan Sedih”
Pertama bertatapan, sosok wanita sederhana mengenakan kemeja putih dan jins. Dipadu padan bandana mengikat rambut panjangnya. “Sebenarnya rambut aku gak lurus mas,” kata Merry. Namun, wanita yang punya kulit eksotis ini tak mau dipanggil Merry.
“Uni aja ya panggil aku. Kalau Neng kan orang Sunda. Aku kan keturunan Padang,” katanya. Dia ingin suasana lebih akrab.
Gaya bicara dan pemilihan kata-katanya ada yang berbeda dibandingkan penyanyi dangdut kebanyakan. Maklum saja, Uni adalah seorang mahasiswi semester 7 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Hubungan Internasional di Universitas Moestopo.
Berbicara karier menyanyi, wanita single beranak satu ini membeberkan kesukaannya terhadap musik sejak kecil. Tak hanya itu, kontes model, paduan suara, olah raga, hingga lomba Musabaqah Tilawatil Quran (lomba membaca Alquran) dan pernah meraih peringkat satu.
Kesukaannya terhadap tarik suara membuatnya ingin selalu mendapatkan panggung.
“Aku senang banget nyanyi, walau gak dibayar aku ditampilkan di depan orang banyak untuk nyanyi senang banget,” katanya.
Menginjak profesional, awalnya ia menjalani proses nyanyi di acara-acara hingga kawinan saat nginjak SMP. “Dulu aku masih dibayar Rp90 ribu,” katanya.
“Terus mulai ikut festival besar, ikut Pop Singer se-Jabotabek di Bulungan (Jakarta Selatan). Terus lomba karaoke juara satu, juara dua, juara tiga, harapan satu itu semua pernah aku lewatin,” ujarnya.
Perlombaan menyanyi yang diikutinya selalu melantunkan lagu-lagu pop. Bukan berarti Uni tak bisa menyanyi dangdut. Piawai melagukan ayat-ayat suci Alquran membuat cengkoknya bisa menampilkan lagu melayu dan dangdut.
Ia tak mengira bisa masuk dapur rekaman. Musisi Nawawi yang dikenal pencipta lagu “Cinta Karet” adalah orang yang paling berjasa membawa Uni memperoleh single.
Uni beruntung diberi tiga single untuk masuk album kompilasi yang diterbitkan oleh Atlanta Record. Tiga single itu adalah "Kucing Garong Ikan", "Poligami", dan "BBM (Bobo Bobo Mesra)". “Setelah itu saya rilis single ‘Pacaran Lagi’ ciptaan Doni Alen,” cerita dia.
Di antara keempat single itu, single “Kucing Garong Ikan” cukup lumayan gaungnya, hingga Uni mendapat kontrak dari Gudang Garam dan Mitsubishi hingga dua tahun lalu.
Uni sejak dua tahun lalu dikontrak Nagaswara, kini ia mempromosikan single terbaru dengan sentuhan koplo berjudul “Jangan Sedih”