Wednesday, July 31, 2013

Bobroknya Mental Pelaku Dunia Hiburan dan Media TV !!

Kondisi hiburan anak-anak remaja saat ini sudah cenderung tidak sehat lagi. Sepertinya peranan otoritas penyiaran dan pemerintah harus segera mengambil tindakan dengan cepat sebelum bertambah hancur negeri ini.
Dunia hiburan saat ini tidak lebih dari mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa ada keinginan untuk membangun derajat moral bangsa yang lebih terhormat dan berakhlak.
Lihat saja bagaiman mereka “menerbitkan” artis-artis remaja yang selalu menampilkan rok mini yang panjangnya hanya beberapa centimeter dari organ kewanitaan serta gaya-gaya yang menjurus erotisme.
Para pelaku bisnis ‘dibelakang layar’ ini mencoba mengeruk keuntungan dari eksploitasi anak-anak remaja atau ABG melalui tampil seksi serta pakaian yang serba mini.

Lihat saja bagaimana penampilan JKT 48, Cherrybelle, 7 icon dan beberapa lainnya.
Entah anak-anak itu sadari atau tidak, mereka adalah korban para pelaku bisnis entertainment yang berorientasi seks dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyak dari iklan yang mereka dapat dengan menyebarkan “trik-trik fantasi seks abg”.
Soal kualitas suara, tentulah anak-anak itu masih jauh dibanding para penyanyi remaja yang dilatih khusus untuk terjun dibidang tarik suara seperti Sherina, Gita Gutawa, dll. Mereka tidak lebih dari sekedar “TERIAKAN SECARA BERGEROMBOL DENGAN MEMBERIKAN FANTASI SEKS PARA ABG”
Beda halnya dengan penyanyi remaja yang memang dilatih sebagai PENYANYI dan BUKAN PENGUMBAR AURA SEKS ABG, kualitas olah vokal mereka memang benar-benar beda jauh.
Tidak perlu berdalih soal nilai seni karena tidak ada seni apapun yang ditonjolkan disana selain kelincahan gerak para abg dengan tampilaan seminim-minimnya.
Ini merupakan trik legal para pelaku bisnis entertainment dan dunia hiburan dalam menjaring sponsor melalui eksploitasi sisi seks para ABG.
Mereka hanya memikirkan cara singkat meraup uang dengan tidak memperhatikan efek negatif para remaja dalam berbusana dan fantasi yang mereka dapatkan yang pada akhirnya meningkatkan peluang seks bebas dikalangan generasi muda.
Media TV pun tidak kalah bobroknya dalam hal ini.
Win-win solution bagi event organizer atau artist management dengan rating penonton bagi broadcaster untuk dijual kepada para sponsor melalui “intelektual bobrok” yang mereka miliki.
Saran saya kepada event organizer, artist management, dan stasiun-stasiun TV… sekalian saja anak-anak remaja itu menggunakan bikini atau bugil sekalian biar nafsu Pedofilia anda tersalurkan sekaligus mendapatkan untung karena akan menjaring banyak penonton.
Mereka berpikir, dengan seringnya lagu-lagu anak tersebut dinyanyikan oleh orang lain, itu berarti kelompok penyanyi tersebut “diterima” di masyarakat.
Ingat…yang orang sukai itu lirik lagu. Jika suaranya, belum tentu dan bahkan lebih baik jika dinyanyikan oleh penyanyi PRO.
Selain itu, jangan juga anda (PELAKU BISNIS) pura-pura bodoh, ada faktor lain yang membuat anak-anak itu menjadi populer sehingga lagunya banyak digemari oleh orang lain. Ya, gaya mereka yang menonjolkan ‘fantasi seks para abg” serta perawakan.
Kepada para orang tua, waspadailah efek samping yang akan menimpa pada anak-anak kita akibat ulah segelintir pemain dunia hiburan dalam menularkan “mental bobrok” pada generasi muda.
Pihak pemerintah dan KPI pun harus tegas melihat kondisi ini!
Lihatlah gaya para penyanyi klub-klub ramaja saat ini akibat fantasi “orang-orang dewasa” dibelakang mereka keseringan nonton film porno anak-anak Jepang.
Terlalu banyak video anak-anak sekolahan Jepang yang di organisir secara profesional untuk bisnis seks dengan berpakaian seperti para grup penyanyi remaja putri sekarang ini dan ditawarkan melalui email.
Dan disini, para pelaku bisnis hiburan yang juga mengalami gangguan otak menjadi tersalurkan hasratnya sambil mengeruk keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
Sepertinya dunia ini sudah susah mencari uang jika tidak berbau “SEKS” baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak perlu berdalih soal nilai seni atau urban style.
Banyak sekali contoh yang artis-artis remaja yang tampil sopan dan wajar. Dan mereka sukses karena keahlian dalam mengolah vokal, Bukan keahlian dalam membikin penasaran para penonton terhadap organ kewanitaan abg yang jaraknya hanya beberapa centimeter dari busana yang digunakan sambil BERTERIAK (”MENYANYI”) SECARA BERGEROMBOL, walaupun mereka menggunakan stocking ataupun celana pendek ketat.
Apapun trik anda dalam menolak tuduhan tersebut, efek negatifnya tidak terlalu sulit untuk dirasakan atau dibayangkan.
Jika anda menyatakan fantasi seks tidak hanya akibat menggunakan busana mini dan tergantung mental setiap individu, ini bukanlah alasan yang dibenarkan.
Seharusnya anda berpikir, jika dalam berbusana normal saja orang masih berpikiran kotor…apalagi dengan berpakaian super seksi.
Gunakan otka ke arah positif..BUKAN NEGATIF.
Sadarlah…..umur anda sudah tua. Dan anda sendiri yang akan memikul segala dosa akibat ulah kalian dalam menularkan “otak-otak kotor anda” pada generasi muda. Ribuan dan bahkan jutaan dosa yang akan anda pikul akibat perbuatan anda (PELAKU BISNIS).

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...