Nyawa seorang anak sekolah dasar di Inggris terancam setelah telepon seluler jenis BlackBerry miliknya meledak ketika dia sedang tidur. Plastik dari ponsel yang meleleh karena api itu menempel di kulitnya dan menyebabkan luka bakar di beberapa bagian tubuh bocah itu.
Kian McCreath (11) menderita luka bakar di telapak kaki kanan dan betis kiri setelah BlackBerry jenis Curve 9320 miliknya meledak pada Minggu malam di rumah mereka di Coventry, Inggris.
"Saya berlari keluar dari kamar, berteriak, sampai ibu saya datang dan untungnya mematikan api (di tubuh saya)," cerita Kian. (Foto-foto Kian dan kasurnya yang terbakar bisa diakses di The Sun).
Sementara itu Sarah (39), ibu Kian, mengaku terbangun pukul 2.30 dini hari waktu setempat ketika anaknya berteriak melaporkan bahwa kasurnya terbakar.
"Tempat tidur saya terbakar," cerita Sarah menirukan puteranya. Sarah bersama suaminya, Pete (39) kemudian membawa anak itu ke Rumah Sakit University Hospital Coventry.
"Putera saya bisa saja tewas. Saya gemetar ketakutan hingga ke sum-sum ketika membayangkan apa yang bisa saja terjadi," tutur Sarah.
BlackBerry itu sebenarnya milik Mason, kakak Kian yang berusia 13 tahun. Baterai ponsel itu baru saja diisi ulang sebelum meledak dan terbakar.
"Saya gemetar ketika membicarakannya. Anak saya bisa saja sudah berada di peti mati jika yang terburuk terjadi," kata Pete.
"Kian mengalami luka bakar hingga ke kaki bagian bawah, tempat ponsel itu meledak. Peristiwa itu menyebabkan dia ketakutan secara mental. Kian kini tidak mau lagi memasuki kamarnya," jelas Pete panjang lebar.
Kedua orang tua Kian kini meminta Research In Motion, perusahaan pembuat BlackBerry, menarik kembali Curve 9320 sebelum jatuh korban lebih parah.
Adapun juru bicara RIM mengatakan "Kami menanggapi kejadian ini dengan sangat serius dan penyelidikan atas kejadian ini menjadi prioritas."
Kian McCreath (11) menderita luka bakar di telapak kaki kanan dan betis kiri setelah BlackBerry jenis Curve 9320 miliknya meledak pada Minggu malam di rumah mereka di Coventry, Inggris.
"Saya berlari keluar dari kamar, berteriak, sampai ibu saya datang dan untungnya mematikan api (di tubuh saya)," cerita Kian. (Foto-foto Kian dan kasurnya yang terbakar bisa diakses di The Sun).
Sementara itu Sarah (39), ibu Kian, mengaku terbangun pukul 2.30 dini hari waktu setempat ketika anaknya berteriak melaporkan bahwa kasurnya terbakar.
"Tempat tidur saya terbakar," cerita Sarah menirukan puteranya. Sarah bersama suaminya, Pete (39) kemudian membawa anak itu ke Rumah Sakit University Hospital Coventry.
"Putera saya bisa saja tewas. Saya gemetar ketakutan hingga ke sum-sum ketika membayangkan apa yang bisa saja terjadi," tutur Sarah.
BlackBerry itu sebenarnya milik Mason, kakak Kian yang berusia 13 tahun. Baterai ponsel itu baru saja diisi ulang sebelum meledak dan terbakar.
"Saya gemetar ketika membicarakannya. Anak saya bisa saja sudah berada di peti mati jika yang terburuk terjadi," kata Pete.
"Kian mengalami luka bakar hingga ke kaki bagian bawah, tempat ponsel itu meledak. Peristiwa itu menyebabkan dia ketakutan secara mental. Kian kini tidak mau lagi memasuki kamarnya," jelas Pete panjang lebar.
Kedua orang tua Kian kini meminta Research In Motion, perusahaan pembuat BlackBerry, menarik kembali Curve 9320 sebelum jatuh korban lebih parah.
Adapun juru bicara RIM mengatakan "Kami menanggapi kejadian ini dengan sangat serius dan penyelidikan atas kejadian ini menjadi prioritas."