Terkait pemberitaan oleh sebagian besar media di tanah air tentang keterlambatan ujian nasional (UN) baik itu SMA/SMK maupun SMP/MTs membuat Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, mengimbau agar wartawan membuat berita yang menyejukkan.
"Tolong para wartawan membuat berita yang menyejukkan sehingga tidak memprovokasi orang karena kita di bidang pendidikan ini berbeda. Jangan juga dipolitisasi ya, tetapi harus beri semangat. Jangan juga berita keterlambatan ini kemudian mematahkan semangat anak-anak dalam mengikuti ujian," kata Musliar ketika melakukan pemantauan di tiga SMP di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Senin (22/4/2013) sore tadi.
Menurut Musliar, keterlambatan dalam pendistribusian naskah UN tersebut adalah murni kesalahan dari percetakan yang dipercayakan oleh Kemendiknas.
"Bukan kita mau membela diri, tetapi itu adalah kesalahan di percetakan. Ada enam percetakan yang ditunjuk untuk mengerjakan soal tahun ini. Empat perusahannya baik, namun dua yang lain yang jelek. Nah yang mengerjakan di 11 provinsi termasuk di NTT ini yakni perusahaan perusahaan yang tidak mampu mengerjakan dengan baik khusus untuk SMA," kata Musliar.
Ia mengatakan, sejak minggu lalu, pengerjaan pencetakan soal naskah UN telah diambil alih empat perusahaan yang bisa mengerjakan dengan baik itu. Lanjut Musliar, pihaknya sudah memberikan kesempatan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi.
"Andaikata itu kesalahan ada di Kementerian, siapa yang berbuat maka kita kita juga akan memberikan sanksi yang seberat-beratnya," kata Musliar.
Pantauan Kompas.com, Wamendiknas Bidang Pendidikan itu melakukan pemantauan di tiga sekolah di TTU, yakni SMP Maubesi, SMP Aurora, dan SMP Negeri I Kefamenanu. Wamendiknas juga ditemani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Clemens Meba, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang Frans Umbu Deta, dan sejumlah pejabat lainnya.
Sebelum memantau UN di Kabupaten TTU, Wamendiknas juga sempat memantau di Kabupaten Belu dan menurut rencana, besok akan melakukan pemantauan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).