Ilustrasi.
Perkembangan penting dalam kurun waktu satu minggu ini adalah kejatuhan tajam emas sebesar USD86,55 atau turun 5,53 persen menjadi USD1.478,35 per ounce. Hal tersebut akibat kekhawatiran para pelaku pasar tentang melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengungkapkan, selain demand oil yang turun, kabar dari Cyprus akan menjual 40 ton emas senilai USD400 juta membuat harga emas masuk ke areabearish. Bahkan, bukan mustahil menuju level USD1.200 per once dalam waktu 12 bulan ke depan.
"Selain itu laporan mengenai lemahnya demand oil turut menjadi faktor turunnya emas selama satu minggu sebesar 6,19 persen," katanya di Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Edwin menjelaskan, rencana Jepang menaikkan inflasi menjadi 1,5 persen, membaiknya data ekonomi AS dan China menjadi faktor pendorong kenaikan Bursa Regional selama satu minggu ini, antara lain Nikkei naik 5,08 persen, HSI 1,67 persen serta IHSG juga naik sebesar 11,14 poin atau mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen.
"Kenaikan pada bursa regional juga diikuti oleh kenaikan pada IHSG 0,23 persen, kenaikan tersebut diiringi net sell asing Rp1,61 triliun, sehingga net buy asing selama 15 mingggu Rp17,66 triliun," jelasnya.
Sementara itu, untuk Dow Jones turun ditutup flat 0, 06 poin, sebelumnya sempat turun 75 poin ditengah perdagangan, diiringi kejatuhan The Vix 1,47 persen ditutup pada level 12,06 persen, tetapi selama satu minggu Dow justru naik 299,81 poin atau naik 2,06 persen.
"Dow ditutup flat pada perdagangan terakhir sebesar 0,06 poin, hal tersebut karena beberapa data menunjukkan hasil di bawah estimasi," imbuhnya.
Hasil data tersebut antara lain, rendahnya Retail Sales bulan April turun 0,4 persen dan jatuhnyaConsumer Sentiment bulan April ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir ke level 72,3, PPI Maret turun terbesar 10 bulan terakhir sebesar 0,6 persen, dan Business Inventories tumbuh hanya 0,1 persen.
"Selain itu persoalan Siprus yang ternyata meminta dana bailout lebih besar dari dugaan yakni 23 miliar euro (awalnya hanya minta 17,5 miliar euro) mengindikasikan kerusakan yang terjadi lebih parah dari dugaan awal," tutur Edwin
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengungkapkan, selain demand oil yang turun, kabar dari Cyprus akan menjual 40 ton emas senilai USD400 juta membuat harga emas masuk ke areabearish. Bahkan, bukan mustahil menuju level USD1.200 per once dalam waktu 12 bulan ke depan.
"Selain itu laporan mengenai lemahnya demand oil turut menjadi faktor turunnya emas selama satu minggu sebesar 6,19 persen," katanya di Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Edwin menjelaskan, rencana Jepang menaikkan inflasi menjadi 1,5 persen, membaiknya data ekonomi AS dan China menjadi faktor pendorong kenaikan Bursa Regional selama satu minggu ini, antara lain Nikkei naik 5,08 persen, HSI 1,67 persen serta IHSG juga naik sebesar 11,14 poin atau mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen.
"Kenaikan pada bursa regional juga diikuti oleh kenaikan pada IHSG 0,23 persen, kenaikan tersebut diiringi net sell asing Rp1,61 triliun, sehingga net buy asing selama 15 mingggu Rp17,66 triliun," jelasnya.
Sementara itu, untuk Dow Jones turun ditutup flat 0, 06 poin, sebelumnya sempat turun 75 poin ditengah perdagangan, diiringi kejatuhan The Vix 1,47 persen ditutup pada level 12,06 persen, tetapi selama satu minggu Dow justru naik 299,81 poin atau naik 2,06 persen.
"Dow ditutup flat pada perdagangan terakhir sebesar 0,06 poin, hal tersebut karena beberapa data menunjukkan hasil di bawah estimasi," imbuhnya.
Hasil data tersebut antara lain, rendahnya Retail Sales bulan April turun 0,4 persen dan jatuhnyaConsumer Sentiment bulan April ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir ke level 72,3, PPI Maret turun terbesar 10 bulan terakhir sebesar 0,6 persen, dan Business Inventories tumbuh hanya 0,1 persen.
"Selain itu persoalan Siprus yang ternyata meminta dana bailout lebih besar dari dugaan yakni 23 miliar euro (awalnya hanya minta 17,5 miliar euro) mengindikasikan kerusakan yang terjadi lebih parah dari dugaan awal," tutur Edwin