Ilustrasi. (Foto: AP)
N Saham-saham yang diperdagangkan di Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan tajam. Saham-saham yang diperdagangkan di Wall Street tercatat mengalami hari terburuk sejak 7 November, karena penurunan besar pada harga emas, minyak dan komoditas lainnya.
Data pertumbuhan China yang lebih rendah dari perkiraan memicu penurunan pada awal perdagangan. Namun, penurunan tajam terjadi di akhir sesi lantaran adanya dua ledakan di Boston.
"Saya tidak berpikir pasar memiliki toleransi untuk berita buruk. Ada sejumlah berita buruk, seperti PDB China, saya pikir orang-orang ketakutan untuk memulai, dan faktor teknis. Profit taking mulai mengambil alih, dan kami tertabrak laporan bahwa ada ledakan di Boston," kata presiden Mitra Platinum, Uri Landesman, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (1/4/2013).
Saham terkait komoditas memimpin koreksi saham, karena emas menderita penjualan terburuk dalam 30 tahun terkahir, dan data China memicu kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global. SPDR Gold Shares ETF (GLD.P) turun 8,8 persen menjadi USD131,31.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) terpuruk 265,86 poin atau 1,79 persen menjadi 14.599,20, The Standard & Poor 500 Index (SPX) jatuh 36,49 poin atau 2,30 persen ke 1.552,36, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) turun 78,46 poin atau 2,38 persen menjadi 3.216,49.
Itu adalah persentase penurunan harian terbesar untuk semua tiga indeks sejak November 7, ketika pasar melakukan sell-off menyusul pemilihan presiden AS.
Pertumbuhan pendapatan pada indeks S&P 500, diperkirakan sebesar 1,7 persen, berdasarkan hasil dari 34 perusahaan yang telah melaporkan hasil sejauh ini dan perkiraan untuk sisanya.
Data pertumbuhan China yang lebih rendah dari perkiraan memicu penurunan pada awal perdagangan. Namun, penurunan tajam terjadi di akhir sesi lantaran adanya dua ledakan di Boston.
"Saya tidak berpikir pasar memiliki toleransi untuk berita buruk. Ada sejumlah berita buruk, seperti PDB China, saya pikir orang-orang ketakutan untuk memulai, dan faktor teknis. Profit taking mulai mengambil alih, dan kami tertabrak laporan bahwa ada ledakan di Boston," kata presiden Mitra Platinum, Uri Landesman, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (1/4/2013).
Saham terkait komoditas memimpin koreksi saham, karena emas menderita penjualan terburuk dalam 30 tahun terkahir, dan data China memicu kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global. SPDR Gold Shares ETF (GLD.P) turun 8,8 persen menjadi USD131,31.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) terpuruk 265,86 poin atau 1,79 persen menjadi 14.599,20, The Standard & Poor 500 Index (SPX) jatuh 36,49 poin atau 2,30 persen ke 1.552,36, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) turun 78,46 poin atau 2,38 persen menjadi 3.216,49.
Itu adalah persentase penurunan harian terbesar untuk semua tiga indeks sejak November 7, ketika pasar melakukan sell-off menyusul pemilihan presiden AS.
Pertumbuhan pendapatan pada indeks S&P 500, diperkirakan sebesar 1,7 persen, berdasarkan hasil dari 34 perusahaan yang telah melaporkan hasil sejauh ini dan perkiraan untuk sisanya.