Monday, April 15, 2013

Gondang Baru Memadukan Gula dan Wisata


Dari 13 pabrik gula yang berada di bawah naungan PTP Nusantara IX (Persero), kini tinggal delapan yang masih beroperasi. Salah satunya adalah pabrik gula Gondang Baru di Klaten. Bagaimana pabrik ini dapat tetap bertahan? Ada trik menarik.

Pabrik Gondang Baru memadukan industri pengolahan gula dengan wisata.

PG Gondang Baru semula bernama PG Gondang Winangoen, didirikan pada tahun 1860 oleh NV Klatensche Cultuur Maatscahapij yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Pabrik ini dikelola oleh NV Mirandolle Vaute and Co di Semarang. Pada tahun 1930-1935, karena krisis ekonomi, pabrik tutup. Pada tahun 1935-1942 pabrik berjalan lagi di bawah kendali Beerman dan MFH Breemers, warga negara Belanda.

Pada tahun 1942-1945, Jepang menduduki Indonesia. PG Gondang Winangoen dikuasai orang Jepang yang bernama Niskio dan Inogaki dengan dibantu MFH Breemers. Pada tahun 1945, setelah revolusi kemerdekaan Indonesia, pabrik dikuasai bangsa Indonesia dan dikelola oleh Badan Penyelenggaran Perusahaan Gula Negara (BPPGN). Sempat kembali tutup pada masa agresi militer 1948, pabrik ini mengalami perjalanan panjang hingga akhirnya bergabung dalam PTP Nusantara IX pada tahun 1996.

Pabrik Gondang Baru terletak kurang lebih 5 km dari kota Klaten, tepatnya berada di desa Plawikan, kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Lokasinya cukup strategis. Bahan baku mudah diperoleh, air berlimpah (karena pengolahan gula memerlukan banyak air), tenaga kerja dan akses transportasi juga tidak sulit.

Dalam setahun, masa produksi 3-5 bulan dalam setahun tergantung bahan baku. Karyawan tetap total mencapai 400 dan yang musiman bisa lebih dari 1000 dengan kapasitas produksi saat masa penggilingan adalah 1100 ton per hari.

Untuk mempelajari sejarah Gondang Baru lebih jauh, perkaya pengetahuan Anda dengan mengunjungi Museum Gula Jawa — yang berdiri sejak 1982. Dengan tiket masuk Rp5 ribu, inilah satu-satunya museum gula di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Museum gula ini berdiri guna menyongsong Kongres Gula Sedunia (International Society of Sugar Cane Technologist) ke-19 di Jakarta tahun 1986. Selain berkeliling museum, pengunjung bisa berkeliling kompleks pabrik dengan kereta uap kuno (dengan ongkos Rp ribu per orang). Kereta beroperasi hanya saat libur sekolah, hari Minggu, atau berdasarkan perjanjian. Menikmati kereta uap kuno ini membuat kita benar-benar merasakan pengalaman masa lampau. Anda bisa merasakan sejarah, tidak hanya dengan memandang foto-foto yang terpajang di dinding.

Selain wisata sejarah, di kompleks PG Gondang Baru ini juga ada wisata masa kini yang terwujud dalam kolam renang dan permainan anak lainnya. Anak-anak bisa menyegarkan diri dengan bermain air sementara orangtua menikmati makanan tradisional di resto. Tersedia pula penginapan serta auditorium untuk seminar.

Bersedia membuka diri untuk menerima tamu, melakukan perbaikan internal, dan promosi dengan jangkauan yang luas melalui internet rasanya bisa menggairahkan wisata sejarah pabrik gula.

Gondang Baru yang sudah mulai menarik minat pengunjung, perlu pula menambah promosinya agar semakin banyak orang tahu mengenai potensi wisata dan bersedia meluangkan berkunjung. Semoga wisata sejarah pabrik gula semakin bagus, baik dari segi pengetahuan dan sejarah maupun bisnis.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...