Penerapan Hukum Bernoulli- Perhatikanlah Gambar 7.27. Suatu fluida bergerak dari titik A yang ketinggiannya h1 dari permukaan tanah ke titik B yang ketinggiannya h2dari
permukaan tanah. Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah mempelajari
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada suatu benda. Misalnya, pada benda
yang jatuh dari ketinggian tertentu dan pada anak panah yang lepas dari
busurnya. Hukum Kekekalan Energi Mekanik juga berlaku pada fluida yang
bergerak, seperti pada Gambar 7.27.
Gambar 7.27 Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya yang berbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya berubah dari v1 ke v2.
Di
ujung pipa satu, mengalir air dengan volume ΔV, bila kerapatan air
adalah ρ maka massa pada volume tersebut adalah Δm = ΔVρ. Tenaga
potensial yang dimiliki massa adalah U = Δmgh. Fluida
tak termampatkan maka pada ujung yang lainnya keluar air dengan volume
yang sama dan massa yang sama. Ujung kedua memiliki ketinggian yang
berbeda dengan ujung pertama. Dengan demikian, tenaga potensialnya
berbeda meskipun massanya sama. Jika massa Δm bergerak dari ujung 1 ke
ujung 2 maka massa mengalami perubahan tenaga potensial sebesar,
Perubahan tenaga kinetik massa:
Saat fluida di ujung kiri fluida mendapat tekanan P1dari fluida di sebelah kirinya, gaya yang diberikan oleh fluida di sebelah kirinya adalah F1= P1A1. Kerja yang dilakukan oleh gaya ini adalah:
Pada saat yang sama fluida di bagian kanan memberi tekanan kepada fluida ke arah kiri. Besarnya gaya karena tekanan ini adalah F2= -P2A2. Kerja yang dilakukan gaya ini.
Kerja total yang dilakukan gaya di sebelah kiri dan sebelah kanan ini adalah:
Masih ingatkah dengan teorema kerja dan energi:
Setelah dimasukan akan diperleh:
kita bagi kedua ruas dengan ΔV kita memperoleh:
kita bisa mengubah persamaan tersebut menjadi:
Secara
lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi
kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume
memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal.
Persamaan matematisnya, dituliskan sebagai berikut.
p + ½ ρv2 +ρgh =konstan
atau
dengan: p = tekanan (N/m2),
v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
ρ = massa jenis fluida.
Penerapan Persamaan Bernoulli
Hukum
Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut uraian mengenai cara kerja beberapa alat
yang menerapkan Hukum Bernoulli.
a. Alat Ukur Venturi
Alat
ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran untuk
mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu zat cair dengan massa jenis ρ
mengalir melalui sebuah pipa dengan luas penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah (2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung manometer (pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis ρ’ dipasang pada pipa. Perhatikan Gambar 7.28. Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan persamaan.
Gambar 7.28 Penampang pipa menyempit di 2 sehingga tekanan di bagian pipa sempit lebih kecil dan fluida bergerak lebih lambat.
Contoh soal venturi meter
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5 × 10–3 m2 digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua manometer adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ raksa = 13.600 kg/m3).
Jawab
Diketahui: A1 = 8 × 10–2 m2, A2 = 8 × 10–3 m2, h = 0,2 m, dan g = 10 m/s2.
v = 0,44 m/s
b. Tabung Pitot (pipa randtl)
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran suatu gas di dalam sebuah pipa. Perhatikanlah Gambar 7.29. Misalnya udara, mengalir melalui tabung A dengan kecepatan v. Kelajuan udara v di dalam pipa dapat ditentukan dengan persamaan
Gambar 7.29 Prinsip kerja pipa randtl.
c. Gaya Angkat pada Sayap Pesawat Terbang
Penampang
sayap pesawat terbang memiliki bagian belakang yang lebih tajam dan
sisi bagian atasnya lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya.
Bentuk sayap tersebut menyebabkan kecepatan aliran udara bagian atas
lebih besar daripada di bagian bawah sehingga tekanan udara di bawah
sayap lebih besar daripada di atas sayap. Hal ini menyebabkan timbulnya
daya angkat pada sayap pesawat. Agar daya angkat yang ditimbulkan pada
pesawat semakin besar, sayap pesawat dimiringkan sebesar sudut tertentu
terhadap arah aliran udara. Perhatikanlah Gambar 7.30.
Gambar 7.30 (a)
Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami gaya angkat. (b)
Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat sebesar F1 – F2.
Gaya angkat pada sayap pesawat terbang dirumuskan sebagai berikut
dengan: F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N),
A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v2 = kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
ρ = massa jenis fluida (udara).
Contoh menghitung gaya angkat pesawat terbang
Sebuah
pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang
melalui bagian atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas
permukaannya 50 m2 bergerak dengan kelajuan masing-masing 320
m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya angkat pada sayap pesawat
terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3)
Jawab
Diketahui: A = 50 m2, v2 = 320 m/s, v1 = 300 m/s, dan ρ udara = 1,3 kg/m3.
= ½ (1,3 kg/m3)(50 m2)(320 m/s)2 – (300 m/s)2 = 403.000 N
d. Penyemprot Nyamuk
Alat penyemprot nyamuk juga bekerja berdasarkan Hukum Bernoulli. Tinjaulah alat penyemprot nyamuk pada Gambar 7.31.
Jika pengisap dari pompa ditekan maka udara yang melewati pipa sempit
pada bagian A akan memiliki kelajuan besar dan tekanan kecil. Hal
tersebut menyebabkan cairan obat nyamuk yang ada pada bagian B akan naik
dan ikut terdorong keluar bersama udara yang tertekan oleh pengisap
pompa.
Gambar 7.31 pB < pA sehingga cairan obat nyamuk di B bisa memancar keluar.
e. Kebocoran Pada Dinding Tangki
Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya lubang di dinding tangki, seperti terlihat pada Gambar 7.32,
kelajuan air yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung
berdasarkan Hukum Toricelli. Menurut Hukum Toricelli, jika diameter
lubang kebocoran pada dinding tangki sangat kecil dibandingkan diameter
tangki, kelajuan air yang keluar dari lubang sama dengan kelajuan yang
diperoleh jika air tersebut jatuh bebas dari ketinggian h. Perhatikanlah kembali Gambar 7.32 dengan saksama. Jarak permukaan air yang berada di dalam tangki ke lubang kebocoran dinyatakan sebagai h1, sedangkan jarak lubang kebocoran ke dasar tangki dinyatakan h2.
Kecepatan aliran air pada saat kali pertama keluar dari lubang adalah
Gambar 7.32 Tangki dengan sebuah lubang kecil di dindingnya.
Kecepatan aliran air yang keluar dari tangki sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas.
Jarak horizontal tibanya air di tanah adalah
Contoh
Gambar
di bawah menunjukkan sebuah reservoir yang penuh dengan air. Pada
dinding bagian bawah reservoir itu bocor hingga air memancar sampai di
tanah. Jika g = 10 m/s2, tentukanlah:
a. kecepatan air keluar dari bagian yang bocor;
b. waktu yang diperlukan air sampai ke tanah;
c. jarak pancaran maksimum di tanah diukur dari titik P.
Jawab
Diketahui: h1 = 1,8 m, h2 = 5 m, dan g = 10 m/s2.
f. Hidrofoil
Sayap
kapal hidrofoil ini disebut foil yang berarti sayap air. Sayap ini sama
dengan sayap udara pesawat terbang. Sayap air melekat pada topangan
ruang membentang ke bawah dari lambung kapal. Ada 2 pasang foil,
sepasang foil diletakkan di pusat gravitasi kapal dan sepasang foil
lainnya diletakkan dekat bagian belakang kapal. Apabila hidrofoil
meluncur pada kecepatan rendah atau sedang, maka kapal akan beroperasi
seperti kapal biasa, yaitu sebagian badan masuk ke dalam air. Sewaktu
kapal meluncur dengan kecepatan tinggi, air akan membelok dari permukaan
bagian atas foil, seperti udara membelok dari permukaan bagian atas
sayap pesawat terbang. Tekanan air pada permukaan foil atas menurun dan
tekanan yang berkurang akan menimbulkan gerak mengangkat. Semakin banyak
gerak mengangkat maka haluan kapal muncul dari permukaan air, sehingga
seluruh lambung kapal akan naik ke atas permukaan air. Beberapa jenis
kapal hidrofoil memiliki foil yang selalu berada di bawah air. Ada pula
hidrofil lain yang sebagian terendam saat kapal meluncur. Jika kecepatan
melambat, tekanan pada gerak mengangkat berkurang dan hidrofoil menjadi
bergantung lagi pada air.
Tekanan
air pada permukaan foil atas berkurang dan tekanan yang berkurang akan
menimbulkan gerak mengangkat. Semakin banyak gerak mengangkat maka
haluan kapal muncul dari permukaan air, sehingga seluruh lambung kapal
akan naik ke atas permukaan air.
Kendaraan
berbantalan udara memiliki mesin yang dirancang untuk beroperasi di
atas bantalan udara pada ketinggian beberapa cm di atas permukaan tanah
atau permukaan air. Bantalan udara dilengkapi dengan beberapa kipas
dengan tenaga yang besar yang berputar pada sebuah poros vertikal dan
diarahkan ke bawah. Agar kendaraan bergerak ke depan dan mengerem
digerakkan baling-baling atau turbin yang dipasang horisontal. Beberapa
jenis kendaraan berbantalan udara lainnya udara digerakkan oleh
kipas-kipas melalui sisi-sisi kiri sehingga terjadi doronganhorisontal,
pengereman, dan kekuatan pengontrol.