Penerapan Hukum Archimedes- Anda
tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang
terapung di permukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar
sungai. Konsep terapung, melayang, atau tenggelamnya suatu benda di
dalam fluida, kali pertama diteliti oleh Archimedes. Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas.
Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan
sebagai berikut.
dengan: FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).
Dapat
dilihat bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida
bergantung pada massa jenis fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan
percepatan gravitasi Bumi. Anda telah mengetahui bahwa suatu benda yang
berada di dalam fluida dapat terapung, melayang, atau tenggelam, berikut
uraiannya.
a. Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida (ρb < ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida memenuhi persamaan berikut.
atau
dengan: Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3),
Vb = volume benda (m3),
hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),
hb = tinggi benda (m),
ρb = massa jenis benda (kg/m3), dan
ρf = massa jenis fluida (kg/m3).
Gambar 7.13 Balok kayu bervolume 100 cm3 dimasukkan ke dalam air.
Sebuah balok kayu ( ρ = 0,6 kg/m3) bermassa 60 g dan volume 100 cm3dimasukkan ke dalam air. Ternyata, 60 cm3 kayu tenggelam sehingga volume air yang dipindahkan sebesar 60 cm3 ( 0,6 N ).
b. Melayang
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida (ρb= ρf). Dapatkah Anda memberikan contoh benda-benda yang melayang di dalam zat cair?
c. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis fluida (ρb > ρf). Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida tersebut, berat benda akan menjadi
atau
dengan: wbf = berat benda dalam fluida (N), dan
w = berat benda di udara (N).
Gambar 7.14 (a) Balok aluminium dengan volume 100 cm3 di udara. (b) Balok aluminium dengan volume 100 cm3 ditimbang di dalam air Apakah beratnya sama?
Perhatikanlah Gambar 7.14. Aluminium (ρ = 2,7 g/cm3) yang bermassa 270 g dan memiliki volume 100 cm3,
ditimbang di udara. Berat aluminium tersebut sebesar 2,7 N. Ketika
penimbangan dilakukan di dalam air, volume air yang dipindahkan adalah
100 cm3 dan menyebabkan berat air yang dipindahkan sebesar 1 N (m = ρV dan w = mg). Dengan demikian, gaya ke atas FA yang dialami aluminium sama dengan berat air yang dipindahkan, yaitu sebesar 1 N. Berat aluminium di dalam air menjadi
wbf = w – FA
= 2,7 N – 1 N
= 1,7 N
Contoh soal penerapan hukum Archemedes
1.
Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika ditimbang di udara. Jika batu
tersebut ditimbang di dalam air beratnya = 21 N. Jika massa jenis air
adalah 1 g/cm3, tentukanlah:
a. gaya ke atas yang diterima batu,
b. volume batu, dan
c. massa jenis batu tersebut.
Jawab
Diketahui: w = 30 N, wbf = 21 N, dan ρair = 1 g/cm3.
ρair = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3
a. wbf = w – FA
21 N = 30 N – FA
FA = 9 N
b. FA = ρairVbatu g
9 N = (1.000 kg/m3) (Vbatu) (10 m/s2)
Vbatu = 9 × 10–4 m3
c.
2. Sebuah bola logam padat seberat 20 N diikatkan pada seutas kawat dan dicelupkan ke dalam minyak ( ρminyak = 0,8 g/cm3). Jika massa jenis logam 5 g/cm3, berapakah tegangan kawat?
Jawab
Diketahui: wbola = 20 N, ρ minyak = 0,8 g/cm3, dan ρ logam = 5 g/cm3.
Berdasarkan uraian gaya-gaya yang bekerja pada bola, dapat dituliskan persamaan
T + FA = w
T = w – FA = w – ρminyakVbola g
T = 16,8 N.
3. Sebuah benda memiliki volume 20 m3 dan massa jenisnya = 800 kg/m3. Jika benda tersebut dimasukkan ke dalam air yang massa jenisnya 1.000 kg/m3, tentukanlah volume benda yang berada di atas permukaan air.
Jawab
Diketahui: Vbenda = 20 m3, ρ benda = 800 kg/m3, dan ρ air = 1.000 kg/m3.
Volume air yang dipindahkan = volume benda yang tercelup
FA = ρair Vair-pindah g = berat benda
= ρair Vbagian tercelup g = mg
ρair Vbagian tercelup = ρbenda Vbenda
(1 kg/m3) (Vbagian tercelup) = (800 kg/m3) (20 m3)
Vbagian tercelup = 16 m3
Vmuncul = 20 m3 – 16 m3 = 4 m3.
4.
Sebuah benda dimasukkan ke dalam air. Ternyata, 25% dari volume benda
terapung di atas permukaan air. Berapakah massa jenis benda tersebut?
Jawab:
Diketahui: Vbenda terapung = 25%.
wbenda = FA
mg = ρairVbenda tercelup g
ρairVbenda g = ρairVbenda tercelup g
Aplikasi Hukum Archimedes
Hukum
Archimedes banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya
pada hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, dan galangan
kapal. Berikut ini prinsip kerja alat-alat tersebut.
a. Hukum Archimedes pada Hidrometer
Gambar 7.15 Hidrometer
Hidrometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Proses
pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hidrometer dilakukan dengan
cara memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang
ditunjukkan oleh hidrometer telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan
nilai massa jenis zat cair yang diukur. Berikut ini prinsip kerja
hidrometer.
Gaya ke atas = berat hidrometer
FA = whidrometer
ρ1V1 g = mg
Oleh
karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas
tangkai hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat
dituliskan
ρ1 (Ah1) = m
dengan: m = massa hidrometer (kg),
A = luas tangkai (m2),
hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan
ρf = massa jenis zat cair (kg/m3).
Hidrometer
digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan cara
membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis
asam untuk muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan akumulator kosong.
b. Kapal Laut dan Kapal Selam
Mengapa
kapal yang terbuat dari baja dapat terapung di laut? Peristiwa ini
berhubungan dengan gaya apung yang dihasilkan oleh kapal baja tersebut.
Perhatikan Gambar 7.16 berikut.
Gambar 7.16 Kapal
yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di
pindahkan oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas
garis yang ditunjukkan oleh tanda panah.
Balok
besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok besi
yang sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini
disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk
perahu lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan balok besi.
Besarnya gaya angkat yang dihasilkan perahu besi sebanding dengan volume
perahu yang tercelup dan volume fluida yang dipindahkannya. Apabila
gaya angkat yang dihasilkan sama besar dengan berat perahu maka perahu
akan terapung. Oleh karena itu, kapal baja didesain cukup lebar agar
dapat memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat kapal itu
sendiri.
Gambar 7.17 Penampang kapal selam ketika (a) terapung, (b) melayang, dan (c) tenggelam.
Tahukah
Anda apa yang menyebabkan kapal selam dapat terapung, melayang, dan
menyelam? Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang
berfungsi mengatur kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau
tenggelam. Untuk menyelam, kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan
air sehingga berat kapal selam akan lebih besar daripada volume air
yang dipindahkannya. Akibatnya, kapal selam akan tenggelam. Sebaliknya,
jika tangki pemberat terisi penuh dengan udara (air laut dipompakan
keluar dari tangki pemberat), berat kapal selam akan lebih kecil
daripada volume kecil yang dipindahkannya sehingga kapal selam akan
terapung. Agar dapat bergerak di bawah permukaan air laut dan melayang,
jumlah air laut yang dimasukkan ke dalam tangki pemberat disesuaikan
dengan jumlah air laut yang dipindahkannya pada kedalaman yang
diinginkan.
c. Balon Udara
Balon
berisi udara panas kali pertama diterbangkan pada tanggal 21 November
1783. Udara panas dalam balon memberikan gaya angkat karena udara panas
di dalam balon lebih ringan daripada udara di luar balon. Balon udara
bekerja berdasarkan prinsip Hukum Archimedes. Menurut prinsip ini, dapat
dinyatakan bahwa sebuah benda yang dikelilingi udara akan mengalami
gaya angkat yang besarnya sama dengan volume udara yang dipindahkan oleh
benda tersebut.
Gambar 7.18 Balon udara dapat mengambang di udara karena memanfaatkanprinsip Hukum Archimedes.