Cepat rambat gelombang elektromagnetik - Percobaan yang dilakukan oleh
Hans Christian Oersted (1777
– 1851), menunjukkan bahwa arus listrik dapat membuat jarum kompas
berubah arah. Hal ini membuktikan bahwa di sekitar arus listrik terdapat
medan magnet. Kemudian, ilmuwan Prancis
Andre Marie Ampere (1775
-1836), menemukan bahwa dua kawat yang bermuatan arus listrik dapat
dibuat tarik-menarik atau tolak-menolak, persis seperti magnet. Pada
tahun 1865, ilmuwan Skotlandia,
James Clerk Maxwell (1831 –
1879), menyatakan bahwa medan listrik dan medan magnet berhubungan erat.
Maxwell menyadari bahwa jika suatu arus listrik dialirkan maju-mundur,
arus itu dapat menimbulkan gelombang elektromagnetik yang berubah-ubah
yang memancar keluar dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Perhitungan-perhitungannya menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik
itu memancar pada kecepatan cahaya. Berdasarkan hal ini,
Maxwell menyimpulkan bahwa cahaya itu sendiri adalah bentuk gelombang elektromagnetik.
Medan listrik tegak lurus medan magnet magnet dan tegak lurus arah gelombang
Medan
listrik dan medan magnetik selalu saling tegak lurus, dan keduanya
tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang. Jadi, gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang transversal. Cepat rambat gelombang
elektromagnetik tergantung pada permeabilitas vakum ( µ
o ) dan permitivitas vakum ( ε
o ) sesuai dengan hubungan:
Permeabilitas vakum diketahui sebesar 4π x 10
-7 Wb/A.m dan permitivitas vakum adalah 8,85 x 10
-12 C/Nm
2, sehingga diperoleh nilai
c = 3 x 10
8 m/s.