Buah (fructus) adalah
salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh
para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil
komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman
biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari
ke kepala putik.
Setelah
penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan di ikuti pula oleh pembuahan,
maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat pada
bakal buah akan tumbuh menjadi bakal biji.
Pada
pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan merupakn
suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur.
Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya
tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang
lain.
Biji
(semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji
ini merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung
calon tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (plancenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian
biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika
biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
Pada
pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan merupakn
suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur.
Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya
tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang
lain.
Bagian-bagian
bunga yang kadang-kadang tidak gugurm melinkan ikut tumbuh dan tinggal pada
buah, biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan sifar buah itu sendiri, jadi
tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalanya.
a. Daun-daun
pelindung. Pada tanaman jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan
lebih kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung.
b. Daun-daun
kelopak. Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat kelopak ikut pada bagian
buah.
c. Tangkai
kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya jagung
yangkita kenal sebagai rambut jagung, juga pada macam-macam jambu masih
terlihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d. Kepala
putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang
sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah
manggis.
Buah
yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya terdapat
sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah
yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang tekanjang (fruktus nodus). Buah
ini juga dinamakan sebagai buah sejati atau buah sungguh.
Dalam
pembicaraan sehari-hari buahnya benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang
dinamakan bututuahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa,
sehingga menjadi bagian buah yang penting. Bauh yang demikian dinamakan buah
palsu atau buah semu (frutus spurius). Pada buah semu buah
yang seseungguhnya seringkali tidak terlihat, karena itu buah semu juga
dinamakan sebagai buah tertutup (frutus calusus).
Pada
umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbuakan dan pembuahan pada
bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk tanpa penyerbukan dan
pembuahan, peristiwa yang demikian tersebut dinamakan partenokarpi (parthenocorpy). Buah
yang terjadi seperti ini biasanya tidak mengadung biji atau jika ada bijinya
tidak megandung lembaga, jadi bijinya tidak dapat dijadikan sebagai alat
perkembangbiyakan. Pembentukan buah dengancarai ini lazim kita temui pada pohon
pisang (Musa paradisiaca L.)
Mengikat
urain di atas, buah pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Buah
semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal
buah beserta bagian-bagian lainya pada bunga itu, yang malah menjadi bagian
utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali nagain buah
yang bermanfaat dapat dimakan) sedangkan buah yang aslinya kadang-kdang
tersembunyi.
b. Buah
sugguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan jika ada
bagian bunga lainya masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang
berarti.
Buah semu dapat dibedakan dalam :
a. Buah
semu tunggal, yaitu buah semu yag terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagain lain bunga yang
ikut membentuk buah. Misalnya :
Tangkai
bunga. Pada buah jambu monyet (Anacardium occidental L.)
Kelopak
bunga pada buah ciplukan (Physalis minimal L.)
b. Buah
semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang
dapat tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh menjadi buah.
c. Buah
majemuk, ialah buah semu yang terjadi dalam bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Arcocarpus
integra Merr.) dan buah keluwih(Artocapus communis Forst.)
Sama
halnya dengan buah semu, buah sejari pertama-tama dapa dibedakan lebih dahulu
kedalam 3 golongan, yaitu :
1. Buah
sejati tunggal, ialah buah sejati yang tersusun dari satu bunga
dengan satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu atau banyak biji dan
satu atau banyak ruangan.
Contoh
: Buah mangga (Mangifera indica L.) mempunyai satu ruang dan satu
biji. Buah pepaya (Carica papaya L) yang terdiri dari satu ruang
dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio zibethinus Murr.)
yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat beberapa biji.
2. Buah
sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal
buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi satu.
3. Buah
sejati majemuk, yaitu buah yang bersal dari satu bunga majemuk yang
masing-masing bunga menjadi satu buah. Tetapi setelah menjadi buah
tetap berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah
saja.
Contoh
pada buah pandan (Pandanus tectorius Sol.)
Buah
sejati tunggal dapat di bedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Buah
sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang
bagian luarnya keras dan mengayu sperti kulit yang kering. Misalnya kacang
tanah (Arachis hypogea L.) padi (Orzya sativa) dll
2. Buah
sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya
menjadi tebal dan berdanging. Dinding buah (pericarpium) seringkali
dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan.
ü Kulit
luar (Exocarpium atau epicarpium) merupakan lapisan tipis tetapi
seringkali kuat atau kaku seperti kuli dengan permukaan yang licin.
ü Kulit
tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdangin atau serabut dan jika
lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan ini lah yang dinamakan daging
buah (sarcocarpium) misalnya pada mangga (Mangifera indica L.)
ü Kulit
dalam (endocarpium) yang berbatasan dengan ruang yang mengadung bijinya
seringkali cukup tebal dan kerasa misalnya pada kenari (Canarium commune L.),
kelapa (Cocos nucifera L.)
Buah sejati tunggal yang kering dapat
dibedakan lagi dalam
a. Buah
sejati tunggal kering, yang hanya mengandung satu biji, biasanya
buah ini kalau sudah masak tidak pecah (indehiscens)
Contoh-contoh
dari golongan ini adalah
ü Buah
padi (caryopsis), pada buah yang demikian banyak orang yang tidak
membedakan antara buah dan biji contoh : padi (Oryza sativa L.)
jagung (Zea maysL.)
ü Buah
kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah dinding buahnya tipis,
berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Contohnya : buah bunga
matahari (Helianthus annus), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa)
ü Buah
keras (nux), seperti buah kurung, yang sering dibedakan hanya dari buah
kurung karena buah ini mempunnyai buah yang kaku dan berkayu. Yang menjadi satu
membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya kalau semula
berasal dari bakal buah beruang satu di sebut buah kurung jika semula berasal
daru bakal buah yang beruang banyak kemudian semua ruang melebur menjadi satu
disebut buah keras. Contohnya pada buah sarangan (Castanea argentea BL)
ü Buah
bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah
terdapat alat berupa tambahan berupa sayap yang bisa menyembabkan buah bisa
terbang jika tertiup angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.
a. Buah
sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika
masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia) atau pecah
sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya)
a) Buah
berbelah (schiwcarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap
ruang berisi satu biji dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian dan
tiap bauh bisa memiliki sifat seperti buah kurung atau buah keras, jadi biji
tetap dalam ruangan. Mengingat jumlah ruangan jika pecah menjadi beberapa
bagian, buah belah dapat di bedakan lagi dalam :
ü Buah
berbelah dua (diachenium)
ü Buah
berbelah tiga (triachenium)
ü Buah
berbelah empat (tetrachenium)
ü Buah
berbelah banyak (polyachenium)
b) Buah
kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi
tiap bagian buah kemudian peccah lagi sehingga dengan itu biji dapat
terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun
buah, jadi buah ini tersusun atas sejjumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah
(kendaga) yang terdapat didalam buah itu.
Menurut
jumalah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam :
ü Buah berkendaga dua (dicoccus)
ü Buah berkendaga tiga (tricoccus)
ü Buah berkendaga lima (pentacoccus)
ü Buah berkendaga banyak (polycoccus)
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun
ada pula yang jika sudah masak tetap akan pecah misalnya buah pala (Myristica
fragrans Houtt). Kita dapat membedakan buah sejati tunggal yang berdaging
sebagai berikut :
a. Buah
buni (bacca). Yang dimaksut buah buni adalah buah yang
dindingnya mempunya dua lapisan. Yaitu lapisan luar yang tipis agak menjangat
atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, berair dan
seringkali bisa di makan. Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak
itu. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan contohnya adalah buah
pepaya (Caarica papaya L.) buah belimbing (Averrhoa carambola L.)
sawo manila (Archaras zapota L.) dll.
Contoh
kulit buahnya yang tidak begitu tebal seringkali memiliki sifat yang agak kaku
sperti kulit, tidak lunan dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya
contoh : Buah duku (Lansium domestisum Corr.), buah rambutan (Nephelium
lappaceum L.) Dari buah ini yang kita makan bukanlah kulit buah yang
sebelah dalam, melainkan salut bijinya (arillus)
b. Buah
mentimun (pepo)
c. Buah
jeruk (hesperidium), buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu
buah bunyi. Kulit buah memiliki tiga lapisan yaitu :
ü Lapisan luar yang kaku menjanggat
dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri. Lapisan ini disebut sebagai
flavedo.
ü Lapisan tengah yang bersifat
seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih,
dinamakan albedo.
ü Dan kemudian lapisan dalam yang
bersekat-sekat
d. Buah
delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir
mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
e. Buah
apel (pomum)
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati dapat
dibedakan dalam :
a. Buah
kurung ganda.
b. Buah
batu ganda
c. Buah
bumbung ganda
d. Buah
buni ganda
Buah
sejati majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakn kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Sama halnya
dengan yang lainya kita dapat mengolongkan buah majemuk sejati kedalam :
a. Buah
buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga
majemuk membentuk suatu buah buni. Seperti halnya pada buah nenas (Ananas
comosus Merr.). Pada buah nenas pada pembentukan buah ikut pula
mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga, sehingga
keseluruhnya nampak seperti satu buah saja.
b. Buah
batu majemuk
c. Buah
kurung majemuk\
B Biji (Semen)
Biji
(semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji
ini merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung
calon tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (plancenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian
biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika
biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut
atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang
sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang :
ü Berdaging atau berair dan sering
kali dapat di makan, misalnya pada biji durian (Durio zibethius Murr.), biji
rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.
ü Menyerupai kulit dan hanya
menutupi sebagian biji, misalnya pada biji (Myristica fragrans Houtt.). salut
biji pala dinamakan macis yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai
bumbu untuk masak dan berbagai macam keperluan lainya.
Kulit
Biji (Spermodermis)
Seperti
yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji (Intergumnetum) oleh
sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri
dari dua lapisan, yaitu :
a. Lapisan
kulit luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada
yang tipis ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu.
Bagian ini merupakan pelindung utama bagi biji yang ada didakamnya.
b. Lapisan
kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali juga
dinamakan kulit ari.
Pada
umumnya biji dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :
a. Kulit
biji (spermodermis)
b. Tali
pusar (funiculus)
c. Inti
biji atau isi biji (nucleus seminis)
Pada
dasarnya biji mempunyai susunan yang sama dengan bakal biji, tetapi
diperguanakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya,
misalnya : integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan
kulit biji (spermodermis)
Walapun
telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari integumentum,
maka belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari itegumentum luar dan
kulit berasal berasal dari itegumentum yang dalam, karena pembentukan kulit
biji dap pula ikut serta dalam bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya.
Di
atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji
tertutup(angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae)
malah terdapat tiga lapisan, kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum
genemon L.) padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya
mempunyai satu integumentum saja.
Ketigalapisan
kulit biji seperti dapa dilihat pada buah melinjo itu masing-masing dinamakan :
a. Kulit
luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna
hijau, kuning lalu berwarna ketika masak.
b. Kulit
tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu
mempunyai kuli dalam (endocarpium) pada buah batu.
c. Kuli
dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat
erat pada biji.
Jika
diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai
jenis tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan
bagian-bagian lain, misalnya :
1. Sayap
(ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa
sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah
dipencarkan oleh angin.
2. Bulu (coma),
yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus.
Bulu-bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk
terterbangkan oelh tiupan angin. Contoh : kapas (Gossypium), biduri (Calotropis
gigantea Dryand.)
3. Salut
biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar,
misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.)
4. Salut
biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari
tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis
pada biji pala adalah suatu salut biji semu.
5. Pusar
biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas
perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang
berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal : kacang panjang (Vigna
sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.)
dll.
6. Liang
biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan amsuknya buluh
sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7. Bekas
berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis vinifera L.)
8. Tulang
biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya
kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus)
dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus
communis L.).
Tali
Pusar (Funiculus)
Tali
pusar merupakn bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusar biji.
Dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusat biji.
Inti
Biji (Nucleus Seminis)
Yang
dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya,
oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti
biji terdiri atas :
a. Lembaga
(embryo) yang merupakan calon individu baru,
b. Putih
lembaga (albumen), jaringan beirisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum mencar makanan sendiri.
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan
baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
a. Akar
lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh
terus menjadi akar tunggang. Aakr lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang
biji dan pada perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar
melalui liang tadi.
b. Daun
lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi
daun lembaga bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.
ü Sebagai tempat penimbunan makanan
ü Sebagai tempat melakukan
asimilasi
ü Sebagai alat penghisab makanan
untuk lembaga dari putih lembaga.
c. Batang
lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua bagian,
yaitu :
ü Ruas batang di atas daun lembaga
ü Ruas batang di bawah duan lembaga
Putih
Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi
tempat cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih lembaga.
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan
tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a. Putih
lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu
terdiir atas sel-sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang
kemudian setelah di buahi oelh salh satu inti sperma lalu membelah-belah
menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b. Putih
lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di
luar kandung lembaga ebtada dari nuselus atau dari selaput bakal biji.
Kecambah
(Plantula)
Tumbuhan
yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan msih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula). Perkecambahan
biji dapat dibedakan dalam dua macam :
a. Perkecambahan
di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena
pembentagan ruas batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul
di atas tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
b. Perkecambahan
di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di
dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan
kapri (Pisum sativum L.)
Telah
di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika syarat-syarat yang
diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak
terpenuhi biji baru yang ada didalam berada dalam ke adaan tidur (latent).
Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa
kehilnagan daya tumbuhnya. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring
berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu,
kemudian tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang diperlukan
biji tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi.
Dalam dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).
· Buah (fructus) adalah
salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh
para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil
komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman
biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari
ke kepala putik.
· Macam-macam
buah yaitu : Buah sejati, buah semu, buah kering, buah berdaging, buah tunggal,
buah majemuk dan buah berganda
· Biji
(semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini
merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon
tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat mempertahankan
jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
· Jumlah
biji dalam buah : dalam tiap ruang, bentuk, ukuran, wanra dan sifat-sifat lain.
· Inti
biji : bentuk lembaga, ada putih lembaga atau tidak, sifat putih lembaga dan
sebagainya.