Puasa itu tidak
diperintahkan dengan percuma, atau dengan maksud supaya manusia diwaktu berbuka
dengan bebas memuaskan diri dengan menyantap makanan dan minuman yang
bermacam2. Coba kita perhatikan dari pukul 5, meja makan telah penuh sesak
dengan berbagai hidangan.
Begitu tabuh berbunyi, tangan bermain diatas meja dengan lincah garpu dan sendok dipermainkan. Kita mengukur kesedapan makanan dengan lidah bukan dengan ukuran perut.
Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari Al-Miqdam ibn Madikariba bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap nasi untuk meneguhkan tulang sulbinya, jika memang sangat perlu diperbanyak (hendaknya maidah itu dibagi), sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk air, dan sepertiganya untuk nafas"
Begitu tabuh berbunyi, tangan bermain diatas meja dengan lincah garpu dan sendok dipermainkan. Kita mengukur kesedapan makanan dengan lidah bukan dengan ukuran perut.
Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari Al-Miqdam ibn Madikariba bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap nasi untuk meneguhkan tulang sulbinya, jika memang sangat perlu diperbanyak (hendaknya maidah itu dibagi), sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk air, dan sepertiganya untuk nafas"