Kisah Seorang Wanita Yang Tak Bisa Menjaga keutuhan rumah tangganya Setelah 12 tahun selingkuh, Suharni dan Tumiran akhirnya memiliki anak.
Namun, bayi yang dilahirkan pasangan selingkuh ini pada Jumat (5/8) justru mereka bunuh dengan keji. Paur Humas Polres Pacitan Aiptu Thomas Alim Suheni menyatakan, motif utama pelaku membunuh bayi itu lantaran malu kepada para tetangga.
Bayi itu merupakan hasil hubungan gelap mereka selama 12 tahun terakhir.
Kedua pelaku bertetangga. Namun, masing-masing sudah ditinggal suami dan istri yang bekerja ke luar daerah,” ujar Thomas.
Sebelum dibuang, lanjut Thomas, bayi tersebut dibunuh dengan cara dibekap kain. Sebab, pelaku khawatir tangisan bayinya didengar tetangga
“Kemudian, Suharni menelepon Tumiran dan mengajaknya mengubur jasad bayi itu di pemakaman setempat,” tambah Thomas.
Kasus ini terbongkar tak lama setelah adanya temuan bayi di sekitar area pemakaman Dusun Grigak, Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo, Pacitan Jumat lalu.
Setelah ditelusuri dari para saksi, diketahui bahwa pelaku adalah Suharni dan Tumiran. Untuk menghilangkan jejak, para pelaku sengaja mengubur jasad bayi tersebut saat tengah malam.
Namun, akhirnya bayi itu ditemukan warga yang sedang mencari kunyit tak jauh dari area pemakaman. Saat itu, warga mencium bau busuk.
“Dari situ, saksi melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT dan perangkat desa setempat. Mereka pun membongkar makam bayi yang tidak ada batu nisannya itu,” tandas Thomas.