Warga Desa Kori Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim mendadak digemparkan dengan kemunculan pohon pisang ajaib. Pohon pisang aneh setinggi 30 Cm tanpa daun dan batang yang tumbuh di belakang Masjid Azzazul Muttaqin Desa Kori Kecamatan Sawoo tersebut mampu berbuah. Buah pisang langka itu muncul langsung dari pangkal pohon.
Mendengar keanehan ini, warga sekitar heboh dan mulai berbondong- bondong menyaksikan langsung dari dekat. Warga bahkan menghubungkan keanehan ini dengan sejarah Masjid Azzazul Muttaqin. Konon masjid yang diyakini berusia lebih tua dari Masjid Tegalsari ini banyak menyimpan misteri.
Pohon pisang jenis Rojo Wangi ini tumbuh berdampingan dengan makam pendiri masjid yang dikenal dengan nama Mbah Palang. Konon cerita, menurut Mulyono seorang dalang warga Kori Wetan yang juga salah satu takmir Masjid Azzazul Muttaqin, menjelaskan ikhwal masjid tua dengan kemunculan keberadaan buah pisang ajaib tersebut. “Tanpa daun dan batang, pohon pisang mampu berbuah. Ini tentu sangat aneh dan langka,” kata Mulyono, Kamis (4/8).
Dia menuturkan, sebelum muncul pisang ajaib ini, salah satu warga sekitar bernama Sampun mendapat mimpi (mripeni) bahwa masjid Azzazul Muttaqin tergenang banjir besar. Mimpi ini kemudian disampaikan ke Pak Modin setempat, Khasan. “Bisa jadi ini pisang ajaib ini ada kaitanya dengan mitos sumpah pendiri masjid,” tambahnya.
Dia lantas mengisahkan hal ikhwal sejarah masjid yang didirikan oleh Mbah Mangun Arso atau terkenal dengan nama Mbah Palang. Konon kayu yang digunakan untuk masjid adalah hasil rampasan di hulu sungai Kedung Terate. Kayu tersebut sebenarnya untuk membangun masjid tegalsari.
“Dalam pertarungan merebut kayu jati tersebut, Mbah Palang menang. Akhir kisah, Mbah Palang dikutuk oleh Ki Ageng Khasan Besari bahwa Masjid Kori Wetan ora bakalan rejo lan ora bakalan duweni kyai nganti pitung turunan (tidak akan pernah ramai dan tidak akan mempunyai kyai selama tujuh turunan). “Dan itu terbukti,” jelasnya.
Senada dengan Mulyono, Sukron salah satu warga Kori lantas menghubungkan keberadaan pisang ajaib ini adalah awal pembuka atau berakhirnya masa kutukan kyai Khasan Besari.
“Bisa jadi mimpi banjir adalah membersikan segala sumpah serapah. Karena sumpah Ki Ageng Khasan Besari sudah lewat tujuh turunan. Maka dengan keberadaan pisang ajaib atau aneh ini menuntun masyarakat untuk mengetahui bahwa di Kori Wetan ada masjid tua bersejarah, " yakin Sukron.