Curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir memicu bencana banjir di tiga kabupaten masing-masing Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara dan Bone Bolango.
Banjir tak hanya merendam ratusan rumah penduduk yang tersebar di 10 desa yang terdampak banjir. Tapi juga menyebabkan satu buah jembatan di Kabupaten Gorontalo Putus. Akibatnya warga di satu dusun yang ada di Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat, kini terisolir. Tak hanya tiga rumah warga yang ada di Desa itu amblas.
Banjir di Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yang terjadi Rabu (22/2) membawa dampak cukup parah. Salah satu jembatan di Desa putus akibat terjangan banjir sehingga warga di Dusun II Desa Ombula kini terisolir.
Pasalnya, tidak ada lagi akses menuju Dusun II yang didalamnya terdapat 77 rumah dan 98 KK itu.
Pantauan Gorontalo Post Kamis (23/2), terlihat para warga bahu membahu mengeluarkan besi-besi pinggiran jembatan yang roboh untuk diamankan.
“Jaga-jaga mo banjir ulang air mo bawa samua pak, jadi ada kase aman depe besi-besi sapa tau masih bole mo pake,” ujar para warga yang sedang mengeluarkan besi satu per satu.
Suleman Umar (45), warga Dusun 2 Desa Ombulo saat diwawancarai Gorontalo Post mengatakan, dirinya dan warga lain kini hanya bisa pasrah menunggu tindakan dari pemerintah terkait dengan robohnya jembatan yang merupakan satu-satunya akses menuju ke Dusun 2 itu.
“Susah skali pak so tida ada jembatan, torang pe aktifitas skarang terhambat,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ombulo, Burhan Moha, saat dikonfirmasi mengatakan, para warga Dusun II tersebut kini terisolir karena tidak ada lagi akses lain menuju ke wilayah tersebut.
“Ada jalan lain tapi tidak bisa dilalui kendaraan, hanya bisa dengan jalan kaki saja,” tuturnya.
Burhan menambahkan dirinya telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten untuk menangani permasalahan tersebut.
“Kami sudah laporkan ke Kecamatan dan Kabupaten, semoga akan segera ditindak lanjuti,” tambahnya.
Sementara itu, banjir yang melanda Desa Ombulo menyebabkan dua rumah dan satu gudang warga amblas. Ketiga warga pemilik bangunan itu masing-masing Fatma Wadia, Risna Ilato, dan Misdan Y Mohu.
Pantauan Gorontalo Post Kamis (23/2), terlihat ke tiga bangunan milik tiga warga tersebut posisinya sangat rawan karena tepat dibelakang rumah tersebut, tanahnya sangat labil dan rawan longsor.
Rumah milik Fatma Wadia kini kosong karena hampir seluruh bagiannya telah amblas akibat longsor.
Risna Ilato yang bagian belakang rumahnya telah amblas mengaku sangat sedih, mengingat saat ini hanya dirinya sendiri yang tinggal dirumahnya tersebut, karena ditinggal oleh suaminya yang sedang kerja di Kalimantan.
“Waktu itu saya ada duduk-duduk, tiba-tiba ada suara keras dari arah dapur, pas saya cek ternyata saya pe dapur so anyor satu kali dengan barang-barang, saya yang cuman sandiri di rumah cuman bisa manangis, untung tetangga-tetangga langsung datang baku bantu kase selamat saya pe barang-barang lain, soalnya tako kalo sampe satu rumah air mo bawa” tutur Risna Ilato.
Bahkan, Fatma Wadia yang rumahnya hampir seluruhnya amblas, kini terpaksa harus mengungsi ke rumah warga.
“Tidak tau somo tinggal dimana lagi, tidak mungkin cuman ba numpang turus,” keluhnya.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Marzan Yusuf, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan mengenai hal ini dan akan segera mengambil tindakan penanggulangan.
“Kami akan koordinasi dengan Balai Sungai untuk membangun tanggul sementara sebagai antisipasi bencana susulan,” tandasnya.
SUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/berita/cuaca-buruk-gorontalo-jembatan-putus-tiga-rumah-amblas.html/2