Wednesday, February 22, 2017

40 Persen Petahana Gagal di Pilkada. Ini Faktanya

Hasil kajian Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) terhadap scan C1 di laman KPU menunjukkan, 60 persen kepala daerah yang kembali maju di pilkada 2017 berhasil unggul.
Sebanyak 37 di antara 61 nama petahana yang ikut kontestasi berpotensi melanjutkan masa baktinya untuk lima tahun mendatang.
Di antaranya, di Kabupaten Bombana, Muna Barat, Buleleng, Kota Payakumbuh, dan Kota Pekanbaru.
Angka itu masih bisa bertambah mengingat data untuk empat daerah belum masuk.
Yakni, Kabupaten Intan Jaya, Tolikara, Puncak Jaya, dan Mappi. Padahal, pilkada di daerah tersebut diikuti calon petahana.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyatakan, masih dominannya petahana dalam kontestasi merupakan hal yang umum di Indonesia.
Sebab, dari segi akses politik, petahana jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan penantangnya.
’’Alat ukur kinerja sudah bisa dinilai dan popularitas juga sudah dikenal masyarakat,’’ ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (26/2).
Namun, yang menjadi perhatiannya adalah tumbangnya 40 persen calon petahana.
Dia menilai fenomena tersebut sebagai hal yang menarik. Sebab, dengan sejumlah keuntungan dan akses politik yang relatif lebih kuat, semestinya petahana mudah menang.
Titi menilai itulah penanda demokrasi Indonesia makin tumbuh. Masyarakat mulai bisa mengevaluasi kinerja seorang kepala daerah selama menjabat.
Ketika petahana tidak terpilih lagi, berarti rakyat tidak puas dengan capaiannya.
’’Ini menandakan kedewasaan politik rakyat dalam memberikan evaluasi atau hukuman atas kinerjanya,’’ demikian Titi.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...