Enam pasangan pengantin itu tampak
malu-malu. Walaupun begitu, senyum keceriaan bercampur bahagia tersirat
jelas dari wajah mereka. Dengan pakaian adat khas Gorontalo, enam
pasangan laki-laki dan perempuan tersebut baru saja usai mengucap ijab
kabul.
SUMBER BACAAN : " http://hargo.co.id/baca.berita.nikah-massal-pada-perayaan-hut-desa-pentadio-kecamatan-telaga
Pernikahan enam pasangan pengantin itu
memang terbilang spesial. Keenam warga Desa Pentadio Timur tersebut
menikah bersamaan. Hal itu dilakukan karena keenamnya bersaudara.
Melainkan nikah bersamaan serangkaian
perayaan HUT Desa Pentadio Timur ke-29. Perayaan yang dilaksanakan pada
Sabtu (19/11) itu, pemerintah desa setempat menggelar serangkaian
hajatan. Salah satunya nikah massal.
Menariknya, nikah massal ini
dilaksanakan secara gratis. Dalam artian mempelai pria dan perempuan tak
dipungut biaya. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaran
pernikahan ditanggung oleh partisipasi masyarakat setempat.
“Kita berupaya untuk membantu masyarakat
yang kurang mampu, agar tetap bisa berpesta bersama-sama,” ungkap Kades
Pentadio Timur Muktamir Ali.
Untuk penyelenggaraan pesta nikah massal, Muktamir Ali mengakui bila masyarakat begitu antusias dan turut berpartisipasi.
“Alhamdulillah kegiatan ini mendapat
dukungan luas dari masyarakat. Bahkan untuk penyelenggaraan kegiatan,
masyarakat ikut berpartisipasi,” tutur Muktamir Ali.
Suasana nikah massal semakin marak
dengan hadirnya Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo. Pasalnya, kehadiran
Nelson pada kesempatan itu turut membawa bonus bagi pasutri yang
melaksanakan nikah massal. Yaitu bulan madu menginap di hotel
berbintang.
Menurut Nelson Pomalingo, pernikahan massal merupakan bentuk efisiensi yang benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
Melalui penyelenggaraan pesta masal itu,
masyarakat akan terbantu karena tak perlu mengeluarkan dana yang tidak
sedikit, apalagi untuk menyelenggarakan hajatan pernikahan.
“Kedua kalinya saya mengikuti kegiatan
seperti ini. Banyak keluarga tidak mampu sehingga kegiatan ini patut
dipelihara terus menerus,” ujar Nelson.
Bahkan tambah Nelson dirinya berharap
tak hanya Desa Pentadio Timur yang membuat kegiatan itu sebagai kegiatan
rutin. Tetapi semua desa bisa mencontoh kegiatan serupa.
“Saya melihat banyak masyarakat Kabupaten Gorontalo yang belum mampu untuk mengelar hajatan,” ungkap Nelson.
Sementara itu selain nikah massal,
perayaan HUT Desa Pentadio Timur juga ikut dilaksanakan pembeatan 11
remaja putrid dan khitanan massal 35 anakSUMBER BACAAN : " http://hargo.co.id/baca.berita.nikah-massal-pada-perayaan-hut-desa-pentadio-kecamatan-telaga