Kehidupan pasangan Bunga (28) dan Kabul (35) berubah drastris,tekanan ekonomi yang semakin sulit membuat sang suami memilih jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Karena kondisi keuangannya sudah kepepet warga Simo, Surabaya itu pun tega menjual istrinya sebagai seorang pekerja seksual komersial (PKS).
Namun meski keputusan itu tidak sesuai, Bunga tetap memenuhi permintaan sang suami tersebut, bahkan ia hapy-hapy saja menjalani profesi barunya itu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Parahnya lagi Bunga justru lebih mencintai suaminya yang telah menjerumuskannya ke dunia hitam itu.
Menurut pengakuan Bunga semakin sering ia melayani pelanggannya,Bunga malah merasa semakin mencintai Suaminya.
Menurut pengakuan Bunga semakin sering ia melayani pelanggannya,Bunga malah merasa semakin mencintai Suaminya.
“Namanya suami ya cinta dong. Lainnya itu kan untuk cari duit,” kata Bunga di sela-sela membuat surat pernyataan sehidup semati di salah satu kantor pengacara depan Pengadilan Agama, Klas 1A Surabaya, Selasa (8/3), seperti dilansir Radar Surabaya.
Secara manusiawi, Dalam dirinya, Bunga mengaku cukup tertekan dengan pekerjaan itu. Akan tetapi, dengan dalih sang suami yang terkena sakit paru-paru dan juga memenuhi kebutuhan keluarganya di Lamongan, maka dia harus tetap bekerja meski harus menjadi PSK.
Selain itu, dukungan moral jadi PSK juga datang dari suaminya. Menurut Bunga, suami selalu mendukungnya menjadi PSK karena tidak ada lagi pemasukan. Maka tak ada jalan lain selain harus memperdagangkan tubuhnya.
Sebenarnya Sephia pernah bekerja di toko atau lainnya. Sayangnya, Sephia pernah mengalami trauma berkepanjangan karena pernah menjadi korban perkosaan oleh pemilik toko.