Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gerhana matahari total (GMT) akan terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016 mendatang.
Fenomena alam ini sangat langka, karena GMT di daerah yang sama akan terjadi 350 tahun. Dengan begitu masyarakat Indonesia berkesempatan untuk menyaksikan kesempatan langka tersebut.
Kepala BMKG, Andi Eka Sakya, dalam siaran persnya menyatakan, fenomena langka ini hanya lewat sekali saja di Indonesia, dimana fenomena yang sama akan terjadi 350 tahun lagi.
”Ini (GMT) lewatnya hanya sekali, hanya di Indonesia,” ungkap Kepala BMKG, Andi Eka Sakya,
Selain merekam fenomena alam ini, pihak BMKG juga menyebar penelitinya ke beberapa kota yang akan dilintasi gerhana matahari total.
”Selain merekam fenomena langka tersebut, sasaran studi mereka adalah untuk mendapatkan informasi gangguan medan magnet bumi dan gravitasi ketika gerhana matahari total,” ujar Andi
Menurut Andi, gerhana matahari total akan menutup proses pemanasan dan ionisasi di lapisan ionosfer sehingga ‘arus ionosfer’ akan terganggu. ”Kejadian ini akan mengakibatkan gangguan medan magnet bumi,” ujarnya.
Menguji gangguan itu caranya dengan membandingkan pengamatan magnet bumi. Antara di tempat-tempat yang dilalui gerhana dengan data yang dikumpulkan di stasiun-stasiun magnet bumi di luar lintasan gerhana total.