Ledakan di dekat rumah Wali kota Bandung, Ridwan Kamil saat menjelang malam Tahun baru, Kamis (31/12) masih diselidiki kepolisian.
Belum ada temuan yang mengindikasikan ledakan itu terkait dengan penangkapan terduga teroris di Jawa Barat, kata juru bicara Polda Jawa Barat.
Sampai Jumat (01/01) siang, tim labfor Mabes Polri masih mengumpulkan barang bukti di dekat rumah Wali kota Bandung, Ridwan Kamil, yang terletak di Jalan Dalem Kaum, Bandung.
"Tim Puslabfor (Mabes Polri) masih mengumpulkan barang bukti untuk mengetahui jenis bahan peledaknya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Jumat (01/01) sore.
Menurutnya, kehadiran tim Puslabfor untuk mengetahui jenis bahan peledak.
"Masuk kategori apa, umpamanya, apakah (bahan peledak) bisa membakar. Karena barang buktinya ditemukan di dekat mobil TV One, yang menurut sejumlah saksi memunculkan api," jelas Sulistyo.
'Ledakan tidak keras'
Sebelumnya beredar informasi bahwa ledakan itu berasal dari bom molotof, tetapi ini dibantah oleh Sulistyo.
"Kita juga ingin tahu apa sifat ledakannya, eksplosif ataui tidak. Lalu tujuannya apa, apakah untuk membuat takut atau untuk mematikan," papar Sulistyo.
Ditanya apakah kemungkinan ledakan itu ditujukan kepada Wali kota Bandung, Sulistyo mengatakan: "Ledakan itu di seberang rumah dinas Pak Wali kota, tapi sebetulnya ledakan itu lebih dekat ke lapangan."
Keterangan para saksi mata yang dihimpun kepolisian menyebutkan ledakan itu tidak keras. "Tapi menimbulkan asap," kata Sulistyo.
Terkait terorisme?
Menjawab pertanyaan apakah ledakan ini terkait dengan penangkapan sejumlah terduga teroris di Jabar, Jateng dan Jatim, Sulistyo mengatakan: "Belum ada."
Image copyrightAFP
Image caption
Aparat Densus 88 dalam sebuah operasi penangkapan terduga teroris.
Pada pertengahan Desember lalu, polisi menangkap sembilan orang terduga teroris di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Mereka diklaim tengah menyiapkan aksi teror dengan nama sandi 'konser akhir tahun' dengan sasaran antara lain simbol negara serta komunitas Islam Syiah.
Tidak lama kemudian, pada Rabu (23/12), polisi menangkap dua terduga teroris di Bekasi, dan salah-seorang diantaranya adalah warga Cina etnis Uighur yang akan bertindak sebagai pelaku bom bunuh diri.