Kontak senjata yang melibatkan TNI/Polri dengan kelompok bersenjata di pegunungan Tinobe desa Taunca, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (15/1) lalu, berhasil menewaskan salah seorang terduga teroris.
Namun, Polda Sulteng belum bisa mengungkap identitasnya. Jenazahnya sudah berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi. Banyak yang menduga korban tewas mirip dengan Santoso alias Abu Wardah.
“Belum diketahui (korbannya). Baru mau dilakukan identifikasi,” kata kepala Operasi Tinombala, Kombes Leo Bona Lubis, seperti dikutip dari Radar Sulteng, Minggu (17/1).
Wakil Kepala Polda Sulteng ini hanya menyebut sejumlah ciri-ciri fisik dari teroris yang tewas, yaitu tinggi badan 1,65 meter, berkulit sawo matang, dan berusia 20 hingga 40 tahun.
Belum terungkapnya identitas terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di pegunungan Taunca, menyebabkan munculnya spekulasi dan dugaan masyarakat bahwa teroris yang tewas tersebut adalah Santoso alias Abu Wardah, gembong teroris nomor wahid yang paling diburu polisi.
Dugaan muncul melihat dari perbandingan ciri-ciri fisik foto korban (jenazah) yang beredar dengan gambar foto Santoso. “Rambutnya korban dengan Santoso mirip. Keduanya gondrong. Perawakannya juga mirip, tinggi dan berkulit sawo matang. Juga model giginya,” kata beberapa warga.
Sejumlah wartawan di Poso juga melihat adanya sedikit kemiripan antara foto korban teroris yang tewas dengan foto Santoso semasa hidup. “Sepintas mirip. Tapi tidak bisa kami pastikan,” ujar para peliput berita di Poso.
Tak cuma mencoba memiripkan dengan Santoso, sebagian warga ada juga menilai yang tewas itu mirip dengan Basri alias Bagong, terduga teroris yang juga sangat diburu polisi.
“Ada yang bilang mirip Santoso tapi ada info kalau yang meninggal itu Basri,” tutur warga.
Sementara pasukan gabungan Polri/TNI juga berhasil menemukan setidaknya 9 buah bom rakitan aktif usai baku tembak dengan belasan anggota kelompok teroris Santoso alias Abu Wardah di pegunungan Tinobe desa Taunca itu. Lokasi kontak senjata tersebut berjarak sekitar 2 km dari perkampungan penduduk, atau sekitar 40 km dari arah barat pusat Kota Poso
