Pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2016 ini, Menristek Dikti mengingatkan supaya pemerintah, dalam hal ini Badan Kepegawaian Negara (BKN), tidak menerima para alumni dari kampus-kampus yang telah dinonaktifkan tersebut.
“Kalau digunakan (ijazahnya) untuk melamar CPNS tidak akan bisa, karena BKN tidak akan mengakuinya,” kata Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kemenristek Dikti, Patdono Suwignjo beberapa waktu lalu
Sepanjang 2015, Menristek Dikti telah menonaktifkan 243 kampus di seluruh Indonesia. Di Sulsel, Sultra dan Sulbar, sedikitnya ada 26 kampus yang alumninya tidak akan diterima menjadi CPNS.
Berikut nama-nama kampusnya:
Propinsi Sulawesi Selatan:
1. Universitas Veteran Republik Indonesia Prop. Sulawesi Selatan
2. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Al Gazali Soppeng Prop. Sulawesi Selatan
3. Institut Kesenian Makassar Prop. Sulawesi Selatan
4. Universitas Indonesia Timur Prop. Sulawesi Selatan
5. Sekolah Tinggi Teknologi Dirgantara Makassar
6. Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Tamalatea Makassar Prop. Sulawesi Selatan
7. Politeknik Internasional Indonesia Makassar Prop. Sulawesi Selatan
8. Akademi Kebidanan Gunung Sari Makassar
9. Akademi Kebidanan Graha Rabita Anugerah Prop. Sulawesi Selatan
10. Akademi Kebidanan Bambapuang Prima Persada Prop. Sulawesi Selatan
11. Akademi Keperawatan Pemda Sengkang Prop. Sulawesi Selatan
12. Akademi Teknik Otomotive Makassar Prop. Sulawesi Selatan
13. Akademi Pertambangan Makassar
14. Akademi Analis Kimia Yapika Makassar
15. ASMI Yapika Makassar
16. Akademi Pariwisata Dian Rana Rantepao
17. Akademi Pariwisata YPAG Makassar
18. Akademi Manajemen Perusahaan Makassar
19. STIKES Muhammadiyah Sidrap Prop. Sulawesi Selatan
20. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Prop. Sulawesi Selatan
21. STAI Al-Amanah Jeneponto, Sulawesi Selatan Prop. Sulawesi Selatan
Propinsi Sulawesi Barat:
1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene Prop. Sulawesi Barat.
