Tiga tokoh yakni HB Jassin (tokoh sastra nasional), Kapten Jalaludin Tantu (pejuang dan penerbang Indonesia) dan Thayeb Gobel (tokoh perintis industri Indonesia) diusulkan oleh Wali Kota Gorontalo Marten Taha menjadi Pahlawan Nasional.
"Pemerintah Kota Gorontalo menganggap apa yang telah dilakukan dan diperjuangan oleh ketiga tokoh tersebut adalah karya dan prestasi yang luar biasa dalam bidang masing-masing," ujarnya di Gorontalo, Kamis.
Menurut dia, ketiga tokoh tersebut telah memenuhi syarat umum dan syarat khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-undang Nomor 20/2009.
Apalagi dalam Pasal 30 ayat (2) UU No. 20/2009 dan Pasal 51 ayat (1) Peraturan Pemeintah Nomor 35/2010 yang mengatur mekanisme pengusulan pahlawan nasional, bisa diusulkan oleh perseorangan, lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah nonkementrian, pemerintah daerah, organisasi, atau kelompok masyarakat.
Marten menjelaskan mekanisme permohonan usul pemberian gelar, diajukan melalui wali kota/bupati atau gubernur kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.
Selanjutnya menteri mengajukan permohonan usul pemberian gelar kepada Presiden melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Pemerintah Kota Gorontalo akan melakukan kajian akademik dalam bentuk seminar dan konsultasi publik untuk mengkaji dan menelaah kiprah dan eksistensi calon pahlawan nasional HB Jassin, Kapten Jalaludin Tantu, dan Thayeb Gobel.
Pemkot Gorontalo juga akan membentuk tim yang terdiri dari akademisi, keluarga calon pahlawan, dan pemerintah untuk menyusun naskah usulan Calon Pahlawan Nasional.
"Pemerintah Kota Gorontalo menganggap apa yang telah dilakukan dan diperjuangan oleh ketiga tokoh tersebut adalah karya dan prestasi yang luar biasa dalam bidang masing-masing," ujarnya di Gorontalo, Kamis.
Menurut dia, ketiga tokoh tersebut telah memenuhi syarat umum dan syarat khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-undang Nomor 20/2009.
Apalagi dalam Pasal 30 ayat (2) UU No. 20/2009 dan Pasal 51 ayat (1) Peraturan Pemeintah Nomor 35/2010 yang mengatur mekanisme pengusulan pahlawan nasional, bisa diusulkan oleh perseorangan, lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah nonkementrian, pemerintah daerah, organisasi, atau kelompok masyarakat.
Marten menjelaskan mekanisme permohonan usul pemberian gelar, diajukan melalui wali kota/bupati atau gubernur kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.
Selanjutnya menteri mengajukan permohonan usul pemberian gelar kepada Presiden melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Pemerintah Kota Gorontalo akan melakukan kajian akademik dalam bentuk seminar dan konsultasi publik untuk mengkaji dan menelaah kiprah dan eksistensi calon pahlawan nasional HB Jassin, Kapten Jalaludin Tantu, dan Thayeb Gobel.
Pemkot Gorontalo juga akan membentuk tim yang terdiri dari akademisi, keluarga calon pahlawan, dan pemerintah untuk menyusun naskah usulan Calon Pahlawan Nasional.
