Materi kita kali ini adalah tentang Gelombang Transversal dan Longitudinal. Jika kita mengikatkan ujung tali pada tiang, kemudian ujung tali yang lain kita getarkan maka getaran tersebut akan merambat sepanjang tali menuju ke ujung tali yang lain. Getaran yang merambat sepanjang tali inilah yang disebut gelombang tali. Gelombang tali merupakan gelombang 1 dimensi. Dalam hal ini, medium gelombang tidak ikut merambat, tetapi hanya bergetar (bergerak naik turun) di tempatnya. Bagaimana jika tali tersebut putus? Tentu saja gelombang tidak dapat merambat lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang tali memerlukan medium untuk merambat. Demikian pula dengan gelombang-gelombang mekanik yang lain, seperti gelombang air (gelombang 2 dimensi) dan gelombang bunyi (gelombang 3 dimensi).
Telah kita ketahui bersama bahwa gelombang air laut kadang-kadang besar dan kadang-kadang kecil. Besar kecilnya gelombang tersebut bergantung pada kencangnya tiupan angin di atas permukaan laut. Semakin kencang tiupan angin, semakin besar gelombang air laut yang ditimbulkan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar energi yang diberikan angin kepada permukaan air laut, semakin besar gelombang yang terjadi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gelombang yang merambat membawa energi. Itulah sebabnya gelombang air laut dapat menghempaskan kapal dan menghasilkan suara yang keras memekakkan telinga.
Jika kita perhatikan, gelombang yang terjadi pada tali berbeda dengan gelombang yang terjadi pada slinki. Gelombang yang terjadi pada tali berupa bukit dan lembah yang merambat. Bukit dan lembah gelombang menunjukkan arah getar gelombang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa arah rambat gelombang pada tali tegak lurus dengan arah getamya. Gelombang yang mempunyai sifat seperti itu disebut gelornbang transversal. Selain gelombang tali, yang termasuk gelombang transversal antara lain gelombang yang terjadi pada permukaan air, gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan naik turun, dan gelombang cahaya. Jadi, gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya.
Gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan searah dengan rnembujumya slinki berupa rapatan dan renggangan yang merambat. Rapatan dan renggangan tersebut merambat searah atau berlawanan arah dengan arah getar. Dengan kata lain, arah rambat gelombang (rapatan dan renggangan) berimpit dengan arah getamya. Gelombang seperti ini disebut gelombang longitudinal. Contoh gelombang longitudinal yang lain adalah gelombang yang terjadi dalam air, gelombang udara, dan gelombang bunyi. Jadi, gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah dengan arah getarnya.
Sebagaimana getaran, gelombang juga mempunyai periode gelombang (T). Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan untuk menempuhjarak sepanjang satu gelombang. Jarak sepanjang satu gelombang inilah yang selanjutnya disebut panjang gelombang, dilambangkan λ (lamda). Adapun perbandingan antara panjang gelombang dan periodnya merupakan kecepatan merambat gelombang (v). Dengan demikian, secara matematis hubungan antara panjang gelombang (λ), period gelornbang(T), dan cepat rambat gelombang (v) dapat dirumuskan:
v = λ / T
Dengan v = cepat rambat gelombang (m/s), λ = panjang gelombang (m), dan T = periode gelombang (s).